Analis: Stablecoin Dolar Tak Mungkin Bakal Hancurkan Ekonomi Negara Berkembang
Kredit Foto: Istimewa
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa stablecoin dolar berpotensi memicu substitusi mata uang dan arus modal keluar dalam negara berkembang yang rentan, namun sejumlah analis meragukan hal tersebut akan disebabkan oleh stablecoin.
Penulis Crypto is Macro Now, Noelle Acheson mengatakan bahwa kekhawatiran tersebut belum mencerminkan kondisi pasar saat ini, mengingat ukuran pasar stablecoin masih terlalu kecil untuk menimbulkan dampak makroekonomi yang signifikan.
Baca Juga: Putra Sulung Raja Malaysia Luncurkan Stablecoin Berbasis Ringgit
“Pasar stablecoin masih terlalu dini dan terlalu kecil untuk memberi dampak besar pada gejolak mata uang negara berkembang. Ukurannya sangat kecil dibandingkan arus valuta asing dan kemungkinan tidak akan tumbuh sebesar itu, terutama karena pelaku pasar dalam negara berkembang harus mengikuti regulasi lokal yang cenderung melarang penggunaan stablecoin,” kata Acheson, dilansir Kamis (11/12),
Acheson menjelaskan bahwa meskipun nilai pasar stablecoin fiat-backed meningkat pesat, aset tersebut masih berfungsi terutama sebagai on-ramp untuk perdagangan kripto. Hal itu terlihat dari dominasi pasangan perdagangan stablecoin dolar dalam bursa besar seperti Binance.
Selain itu, ia menegaskan bahwa skala dolar dalam sistem keuangan global jauh melampaui ukuran pasar stablecoin. Meskipun dolar tidak memiliki kapitalisasi pasar seperti saham atau aset kripto, basis moneternya mencapai lebih dari US$2,5 triliun.
“80% penggunaan stablecoin saat ini adalah untuk perdagangan kripto, bukan manajemen treasury dan ukuran pasarnya masih sangat kecil secara relatif,” ujar Acheson.
IMF sebelumnya menyatakan bahwa adopsi stablecoin berdenominasi dolar dapat mempercepat pelarian modal dan memperlemah kendali bank sentral dalam pasar negara berkembang.
Baca Juga: IMF Peringatkan Risiko Stablecoin, Dorong Adopsi CBDC
Namun, untuk saat ini, para analis menilai risiko potensial tersebut masih terbatas hingga pasar stablecoin tumbuh jauh lebih besar dan terintegrasi dalam penggunaan keuangan sehari-hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: