Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Cetak Rekor, Sikap The Fed Tidak Sehawkish Perkiraan Investor

        Wall Street Cetak Rekor, Sikap The Fed Tidak Sehawkish Perkiraan Investor Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat dengan rekor baru pada Kamis (11/12). Federal Reserve (The Fed) menyampaikan pembaruan kebijakan yang kurang hawkish dari perkiraan pasar. Sementara Nasdaq melemah akibat tekanan dari Oracle.

        Dilansir dari Reuters, Jumat (12/12), Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 1,34% ke 48.704,01. Sementara S&P 500 (SPX) menguat 0,21% ke 6.901,00. Nasdaq Composite (IXIC) turun 0,25% ke 23.593,86

        Baca Juga: Net Buy Tembus Rp1,36 Triliun Kala IHSG Ambruk, Asing Borong 10 Saham Ini

        Saham Oracle jatuh tajam setelah proyeksi kuartalan perusahaan berada di bawah estimasi analis. Perusahaan juga memperingatkan bahwa belanja tahunan akan melonjak US$15 miliar lebih tinggi dari rencana sebelumnya, memicu kekhawatiran bahwa agresivitas ekspansi akal imitasi dapat menciptakan gelembung yang mirip dengan era dotcom pada awal 2000-an.

        “Permainan saat ini adalah rotasi pasar. Kita melihat saham small caps, Dow, dan sektor siklikal mulai tampil lebih baik karena ekspektasi percepatan kembali pertumbuhan global,” kata Co-chief Investment Strategist Manulife John Hancock Investments, Matthew Miskin.

        Sementara itu, investor terus mencerna keputusan bank sentral yang memangkas biaya pinjaman dan memberi sinyal jeda atas pelonggaran tambahan. The Fed tetap memasukkan proyeksi beberapa pemangkasan suku bunga dalam dot plot sebagai upaya menyeimbangkan tekanan harga dengan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.

        Baca Juga: BlackRock: Inflasi Mengancam Pasar Saham Jepang

        Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan kenaikan klaim tunjangan pengangguran menjadi 236.000 untuk pekan yang berakhir 6 Desember, lebih tinggi dari perkiraan 220.000.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: