Sun Life Indonesia Ungkap Vulnerability Gap Resiko Finansial yang Mengintai Keluarga Mapan
Dalam kehidupan sehari-hari, rumah tangga yang berkecukupan seringkali tampak tentram secara ekonomi seperti mempunyai hunian yang memadai, menjamin pendidikan berkualitas bagi anak, serta menopang pola hidup yang ajek.
Akan tetapi, di balik kondisi mantap tersebut, terdapat “vulnerability gap” atau jurang kerapuhan yang justru kurang disadari. Jurang ini timbul karena kecukupan kerap disamakan dengan ketahanan, meskipun kedua hal itu tidak senantiasa sejalan.
Semakin sejahtera sebuah rumah tangga, semakin rumit ancaman yang mesti dihadapi. Ancaman ekonomi yang lebih besar, ketergantungan pada pencari nafkah utama, pola konsumsi yang tinggi, sampai pengaturan harta antargenerasi menjadi tantangan yang khas.
Tanpa strategi pengamanan yang sesuai, kondisi mapan ini dapat rapuh ketika menghadapi perubahan tak terduga.
Berikut beberapa penyebab utama tingginya vulnerability gap pada keluarga di Indonesia:
1. Ketergantungan pada satu figur high performer
Banyak keluarga Indonesia yang bergantung pada satu pencari nafkah utama. Ketika pendapatan keluarga bertumpu pada satu figur, risiko finansial meningkat signifikan. Jika sesuatu terjadi pada pencari nafkah ini, bukan hanya stabilitas finansial yang terganggu, tetapi juga keberlangsungan kehidupan keluarga, bahkan rencana jangka panjang anak-anak.
Dalam banyak kasus, keluarga belum menyiapkan perlindungan memadai untuk memastikan pengganti penghasilan (income replacement) yang setara dengan standar hidup mereka.
2. Gaya hidup yang meningkat seiring penghasilan
Keluarga yang mapan umumnya memiliki cost of living yang tinggi, seperti biaya sekolah premium, cicilan aset besar, perjalanan rutin, hingga lifestyle maintenance. Semua ini membuat kebutuhan dana darurat dan perlindungan finansial harus proporsional dengan standar hidup tersebut.
Namun kenyataannya, banyak keluarga belum mengukur “biaya hidup sebenarnya.” Akibatnya, ketika risiko terjadi, keluarga langsung merasa tertekan karena cadangan dana maupun proteksi yang ada tidak cukup menutup kebutuhan gaya hidup yang sudah terlanjur tinggi.
3. Aset banyak, namun tidak likuid
Kemapanan biasanya tercermin dari aset seperti properti, bisnis keluarga, investasi jangka panjang. Namun sebagian besar aset tersebut bersifat tidak likuid tidak bisa langsung dicairkan ketika ada kebutuhan mendesak. Proses balik nama properti, likuidasi bisnis, atau penjualan aset membutuhkan waktu panjang dan biaya administrasi yang tidak sedikit.
Baca Juga: Sun Life Indonesia Salurkan Dukungan Kemanusiaan untuk Pemulihan Korban Banjir dan Longsor Sumatera
Inilah salah satu penyebab mengapa keluarga mapan tetap rentan saat menghadapi risiko tidak terduga, karena kekayaan tidak selalu berarti ketersediaan dana siap pakai.
4. Tanggung jawab lintas generasi yang besar
Semakin mapan sebuah keluarga, semakin besar pula tanggung jawab yang harus dipikul, tidak hanya untuk generasi berikutnya tetapi juga untuk generasi sebelumnya. Bagi keluarga yang berada di fase sandwich generation, tanggung jawab ini mencakup mendukung pendidikan dan masa depan anak-anak sekaligus merawat orang tua yang sudah lanjut usia.
Tanpa perencanaan yang komprehensif, beban ini dapat menimbulkan tekanan finansial dan konflik antar anggota keluarga.
Menutup Celah Kerentanan dengan Perlindungan yang Tepat
Berdasarkan data Financial Resilience Index Sun Life Indonesia 2025, 71% keluarga Indonesia memiliki aspirasi untuk membangun kekayaan keluarga. Karena itu, untuk membantu keluarga Indonesia mewujudkan aspirasinya sekaligus mengelola risiko yang semakin kompleks, Sun Life Indonesia menyediakan rangkaian solusi perlindungan yang dapat diandalkan untuk memastikan keberlanjutan finansial keluarga, bahkan ketika kondisi tidak terduga terjadi. Beberapa solusi itu meliputi:
• Income replacement & perlindungan high-earner
Asuransi jiwa berperan sebagai pengganti penghasilan ketika pencari nafkah utama mengalami risiko meninggal dunia. Produk seperti Sun Prosperity Prime (Si Super) menawarkan proses pengajuan praktis tanpa pemeriksaan kesehatan dan manfaat tunai tahunan sejak tahun pertama, membantu menjaga stabilitas cashflow keluarga.
• Solusi perlindungan waris bebas pajak dan likuid
Untuk keluarga dengan aset besar dan tidak likuid, produk seperti Sun Proteksi Waris dapat menjadi instrumen yang efektif sebagai aset likuid yang langsung dapat digunakan ahli waris. Asuransi jiwa tidak dikenakan pajak, memiliki manfaat yang jelas, serta membebaskan keluarga dari proses administratif warisan yang panjang.
• Perencanaan lintas generasi yang terstruktur
Sun Life juga menyediakan dukungan melalui tenaga profesional seperti Insurance Advisor, yang dapat membantu keluarga menyusun strategi keuangan jangka panjang, hingga warisan yang sesuai hukum dan kebutuhan keluarga Anda.
Seluruh inisiatif ini sekaligus mencerminkan komitmen Sun Life untuk menjadi The One You Can Rely On teman seperjalanan keluarga Indonesia yang setia dan dapat diandalkan dalam setiap pembuatan keputusan finansial penting Anda dan keluarga.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai solusi perencanaan keuangan dan berbagai produk asuransi dari Sun Life Indonesia, silakan kunjungi sunlife.co.id atau hubungi Insurance Advisor Sun Life Indonesia terdekat untuk konsultasi lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: