Kredit Foto: Sun Energy
Sektor industri saat ini berada pada fase krusial dalam transformasi menuju operasional yang lebih efisien dan berkelanjutan. Di tengah tekanan global untuk menurunkan emisi dan meningkatkan transparansi bisnis, perusahaan dituntut mengambil langkah konkret yang dapat memberikan dampak nyata, baik dari sisi lingkungan maupun kinerja usaha. Salah satu strategi yang kian relevan adalah pemanfaatan energi surya sebagai sumber energi bersih.
Sebagai pengembang proyek energi surya, SUN Energy berperan mendukung perusahaan industri dalam mengadopsi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Solusi ini memungkinkan pelaku industri beralih ke energi bersih, meningkatkan efisiensi operasional, serta menurunkan emisi karbon, sekaligus memperkuat reputasi perusahaan di mata pelanggan, investor, dan pemangku kepentingan global.
Energi Surya sebagai Fondasi Industri Berkelanjutan
Keberlanjutan kini tidak lagi dipandang sebagai agenda lingkungan semata, melainkan bagian dari strategi bisnis jangka panjang. Sektor industri merupakan pengguna energi terbesar di Indonesia, dengan konsumsi lebih dari 30 persen total listrik nasional. Dengan skala konsumsi sebesar ini, peningkatan efisiensi energi memiliki dampak langsung terhadap struktur biaya dan jejak karbon perusahaan.
Data International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa PLTS berkapasitas 1 gigawatt (GW) dapat menghindari emisi sekitar 0,7 hingga 1,4 juta ton CO₂ per tahun, tergantung pada jenis bahan bakar fosil yang digantikan serta intensitas karbon wilayah setempat. Angka ini menegaskan peran energi surya sebagai solusi strategis dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 yang ditetapkan pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Listrik Tenaga Surya dari Pertamina Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
Secara keseluruhan, pemanfaatan energi surya selaras dengan tiga pilar utama keberlanjutan industri:
- Lingkungan, melalui penurunan emisi karbon dan dampak ekologis,
- Ekonomi, dengan efisiensi biaya energi dalam jangka panjang,
- Sosial, melalui peningkatan kepercayaan publik dan kepemimpinan dalam praktik bisnis berkelanjutan.
Peran Energi Surya dalam Mendukung Keberlanjutan Industri
1. Menekan Emisi Karbon
Integrasi PLTS ke sistem kelistrikan industri memungkinkan perusahaan mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan tanpa mengganggu keandalan pasokan energi. Langkah ini memperkuat kredibilitas ESG sekaligus mendukung agenda dekarbonisasi nasional.
2. Efisiensi Biaya dan Ketahanan Energi
Energi merupakan salah satu komponen biaya terbesar dalam operasional industri. Dengan memproduksi sebagian kebutuhan listrik secara mandiri melalui PLTS, perusahaan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan konvensional dan menjaga stabilitas biaya energi dalam jangka panjang.
3.Optimalisasi Pemanfaatan Lahan
Instalasi panel surya dapat dilakukan di area yang sebelumnya tidak produktif, seperti atap pabrik, lahan parkir, atau ruang terbuka lainnya. Pendekatan ini mengubah aset pasif menjadi sumber energi tanpa menambah tekanan terhadap lingkungan.
4. Mendukung Prinsip Ekonomi Sirkular
Dengan menurunkan ketergantungan pada energi fosil, perusahaan turut berkontribusi pada penerapan ekonomi sirkular, yaitu sistem produksi yang mengedepankan efisiensi sumber daya dan meminimalkan limbah.
PLTS Jadi Instrumen Strategis Capai Target Keberlanjutan Korporasi
Laporan Accenture mencatat bahwa sekitar 37 persen perusahaan terbesar di dunia telah menetapkan target net-zero. Dalam konteks ini, penerapan PLTS menjadi langkah konkret yang memberikan hasil terukur, transparan, dan dapat dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
Selain itu, penggunaan energi bersih memperkuat posisi perusahaan dalam rantai pasok global. Kebijakan seperti Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) di Uni Eropa menilai produk berdasarkan intensitas karbonnya, sehingga perusahaan dengan jejak emisi lebih rendah memiliki keunggulan kompetitif di pasar internasional.
Investasi pada PLTS juga berdampak langsung pada peningkatan skor Environmental, Social, and Governance (ESG). Investor dan lembaga keuangan kini menjadikan kinerja ESG sebagai indikator utama dalam menilai risiko dan prospek bisnis. Dengan beralih ke energi surya, perusahaan tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga membangun kepercayaan dan reputasi jangka panjang.
Menuju Industri Hijau yang Efisien dan Berdaya Saing Global
Keberlanjutan telah menjadi pembeda utama dalam lanskap industri modern. Investasi pada energi surya tidak lagi sekadar inisiatif ramah lingkungan, melainkan strategi bisnis yang memperkuat efisiensi, reputasi, dan daya saing global.
Dengan dukungan teknologi, kebijakan pemerintah yang semakin progresif, serta kemitraan bersama pengembang energi surya seperti SUN Energy, perusahaan di Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh dalam ekosistem industri hijau yang tangguh dan berkelanjutan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat