Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pasokan Beras di Lebak Melimpah

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Lebak - Pasokan beras lokal di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten melimpah dan tidak terdampak kemarau panjang yang menyebabkan terjadi gagal panen.

        Berdasarkan pantauan di Pasar Tradisional Rangkasbitung, Minggu (2/8/2015), pasokan beras lokal dari berbagai daerah di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang melimpah.?Mereka para pedagang mendatangkan beras lokal karena permintaan pasar cukup tinggi juga kualitasnya relatif bagus.

        Umumnya, beras lokal itu hasil panen Maret-Mei 2015, bahkan beberapa daerah di Kabupaten Lebak hingga kini masih berlangsung panen.

        "Kami hari ini mendatangkan beras lokal dari Malingping sebanyak dua ton," kata H Baden, seorang pedagang di kiosnya di Pasar Tradisional Rangkasbitung.

        Ia mengatakan, saat ini pasokan beras lokal tidak ada masalah dan tidak berdampak kekeringan akibat kemarau panjang.?Sebab petani hingga kini masih berlangsung panen, sehingga dipastikan persedian beras mencukupi selama tujuh bulan mendatang.?Saat ini, beras lokal memiliki kualitas cukup bagus dibandingkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat maupun Jawa Tengah.

        "Kami yakin kekeringan yang terjadi belakangan ini tidak mempengaruhi persedian beras lokal," katanya menjelaskan.

        Menurut dia, keunggulan beras lokal itu, selain harga murah antara Rp7.000 sampai Rp8.000/kg juga beraroma dan kadar gulanya cukup tinggi.?Masyarakat kebanyakan memilih beras lokal dibandingkan beras dari luar daerah.?Untuk itu, pihaknya kini menampung beras lokal dari berbagai sentra lumbung pangan di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.

        Pasokan beras lokal itu adalah jenis medium yang memiliki kualitas cukup bagus.?Saat ini, harga beras lokal medium KW 1 semula Rp8.000/Kg dan beras KW II Rp7.500/Kg dan beras KW III Rp7.000/Kg.

        "Kami menjamin harga beras lokal itu relatif stabil karena pasokan melimpah," katanya lagi.

        Suryadi, seorang pedagang di pasar tradisional Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak membenarkan dia kini mendapatkan beras dari petani lokal.?Saat ini, pasokan beras lokal mencukupi untuk kebutuhan tujuh bulan mendatang dan tidak mempengaruhi musim kemarau.

        "Kami ini saat ini menerima beras lokal sebanyak delapan ton," katanya.

        Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna menyebutkan selama ini pasokan beras lokal relatif aman dan tidak menimbulkan kekewatiran memasuki musim kemarau itu.?Pemerintah daerah kini bergerak cepat melakukan pompanisasi untuk menyelamatkan tanaman padi yang mengalami kekeringan.

        Ia mengajak petani agar siap melakukan percepatan tanam November mendatang seluas 21.000 hektare.?"Saya kira gerakan tanam serentak guna mendukung swasembada beras," katanya.

        Berdasarkan laporan sejumlah kelompok tani bahwa produktivitas rata-rata 6-7 ton gabah kering pungut per hektare.?Sedangkan,kata dia lagi, produksi gabah tahun sebelumnya hanya 5,6 ton/hektare.

        "Kami memperkirakan panen tahun ini surplus, dan untuk enam bulan ke depan dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Lebak," katanya. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: