Harga emas dunia mencatat kenaikan tipis pada penutupan perdagangan di Rabu (27/11). Kenaikan ini didorong oleh pelemahan hingga ekpesktasi pemangkasan suku bunga dolar dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir Kamis (28/11), Emas Spot tercatat naik 0,2% ke US$2.635,99 per ons. Sementara Emas Berjangka AS menguat 0,7% menjadi US$2.638,60.
Baca Juga: Jadi Pemasok Timah untuk Apple, TINS Makin Optimis di Tengah Sikap Tegas Pemerintah
Pelemahan dolar telah meningkatkan daya tarik emas bagi investor yang memegang mata uang lain. Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang masih belum reda terus mendorong pasar untuk mencari aset aman alias safe-haven.
Federal Reserve (The Fed) juga diprediksi akan memangkas suku bunga di Desember. Namun sejumlah faktor seperti data inflasi yang stagna hingga data belanja konsumen yang solid membuat kemungkinan hal tersebut masih cukup kecil.
Volatilitas harga emas diprediksi tetap tinggi, terutama menjelang pelantikan dari Donald Trump. Di sisi lain, dinamika politik serta kebijakan moneter akan menjadi faktor utama kenaikan emas ataupun penurunan emas.
Baca Juga: Agen Galon Isi Ulang Jadi Pemenang Hadiah Umroh dari Undian Badai Emas Pegadaian
Hamad Hussain, Ekonom di Capital Economics, menambahkan, “Ketidakpastian kebijakan dan dinamika global akan terus memengaruhi pergerakan harga emas dalam waktu dekat.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement