WE Online, Jakarta - Juru bicara OpenSignal Teresa Murphy menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Bolt! tidak masuk dalam kajian yang dilakukan lembaganya. Sebelumnya OpenSignal merilis daftar operator seluler yang bermain di layanan 4G. Adapun, operator seluler 4G terbaik di Indonesia adalah XL, Telkomsel, Indosat, dan Smartfren.
"Bolt! tak masuk dalam kajian ini karena data yang dikumpulkan tak mencukupi. Selain itu, konfigurasi dari jaringan Bolt! salah satu pemicu sampel yang dikumpulkan menjadi rendah," ungkapnya seperti dilansir dari laman IndoTelko di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Ditambahkannya, dalam melakukan kajian, OpenSignal memiliki aplikasi yang dipasang di smartphone (telepon pintar).
"Aplikasi kami terpasang di smartphone," jelasnya.
Menanggapi hal itu, Chief Technology Officer Bolt! Devid Gubiani menilai adanya kekurangan informasi yang didapat OpenSignal tentang Bolt! dan tak memahami pasar di Indonesia.
"Penjelasan yang mereka paparkan menunjukkan pengetahuan yang terbatas dan pemahaman yang kurang tentang kondisi nyata di Indonesia. Bolt! telah menjadi pionir layanan 4G di Indonesia dan telah menerima beberapa penghargaan, termasuk dari GSMA," tegasnya.
Sekadar untuk diketahui, data yang dikoleksi oleh OpenSignal dari 325.221 pengguna LTE secara global untuk periode Juni hingga Agustus 2015, semua data berasal dari pengguna smartphone berbasis Android. Saat ini ada sekitar 140 negara yang telah menghidupkan jaringan LTE.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo