WE Online, Jakarta - PT Ford Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebut menghentikan semua operasinya di Indonesia. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi VI DPR Hafisz Tohir menilai hengkangnya perusahaan otomotif asal Amerika Serikat tersebut lantaran kondisi ekonomi dalam negeri sudah dinilai mengkhawatirkan.
Politisi Partai Amanat Nasional itu menilai saat ini iklim investasi di Indonesia dinilai tidak berada dalam level yang aman. Untuk itu pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan kekhawatiran bagi para investor.
"Itu tanda tidak baik bagi investasi Indonesia, ini mencerminkan keadaan ekonomi kita yang suram kedepan jika tidak segera diatasi," kata Hafisz di Gedung DPR, Rabu (27/1/2016).
Ketua komisi yang membidangi masalah perdagangan dan industri tersebut menambahkan bahwa hendaknya pemerintah mengantisipasi kondisi ekonomi global dan responsif terhadap efek yang ditimbulkannya. Dia mengaku komisinya sebenarnya telah memberikan masukan kepada pemerintah terkait pengaruh kondisi ekonomi global terhadap iklim investasi nasional. Tetapi sayangnya, pemerintah dinilai banyak mengabaikan masukan-masukan tersebut.
"Rekomendasi komisi-komisi di DPR rata-rata tidak dilaksanakan oleh pemerintahm padahal DPR juga sama-sama punya tanggungjawab. Saya khawatir ini merupakan tanda memburuknya kondisi perekonomian nasional karena beberapa indikasi bisa terlihat seperti negara-negara tujuan ekspor Indonesia mengurangi belanja, sementara eksport kita cenderung melemah," tuturnya.
Sebelumnya, Ford memutuskan menutup seluruh kegiatan operasionalnya di Indonesia.? Pabrikan asal Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk berhenti beroperasi.? karena mereka menganggap pasar di Indonesia? tak memberikan keuntungan.
Ford Indonesia juga akan menutup seluruh dealership Ford dan menghentikan penjualan serta impor resmi semua jenis kendaraan Ford. Keputusan hengkangnya Ford dari Indonesia memang cukup mengejutkan. Namun sebenarnya, jika melihat lesunya penjualan Ford di Tanah Air, keputusan tersebut cukup masuk akal.
Menurut data yang kami himpun dari Gaikindo, menunjukkan wholesale Ford sepanjang tahun 2015 lalu mencapai 4.986 unit. Di Indonesia, Ford memasarkan model Fiesta, EcoSport, Escape, Everest, dan Focus. Dari model tersebut, hanya Ford EcoSport yang berkontribusi paling besar dengan mencatatkan penjualan sebanyak 2.713 unit. Meski begitu, kontribusi maksimal EcoSport nyatanya tetap tak mampu menyelamatkan kelangsungan hidup Ford di Indonesia.
Hengkangnya Ford dari Indonesia menambah deretan pabrikan yang menyerah pada ganasnya persaingan pasar otomotif Indonesia. Sebelum Ford, pada tahun lalu General Motors dan juga Proton memutuskan untuk "cabut" dari Indonesia akibat lesunya penjualan produk-produk mereka di pasar otomotif nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: