Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tiga CEO AS Tekankan Pentingnya Teknologi

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Sunnylands, California - Tiga Chief Executive Officer (CEO) perusahaan raksasa asal Amerika Serikat (AS) yakni IBM, Microsoft, dan Cisco menekankan pentingnya teknologi kepada para Kepala Negara/Pemerintahan ASEAN untuk melakukan lompatan ekonomi.

        Pada sesi II retreat I KTT AS-ASEAN di Sunnylands, California, AS, Senin sore waktu setempat atau Selasa (16/2/2016) waktu Jakarta dengan perbedaan waktu California 15 jam lebih lambat dari Jakarta, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengundang tiga CEO ekonomi digital di AS.

        Sesi ini dilaksanakan di Interactive Gallery, Sunnylands Center & Gardens, California, AS pada hari pertama KTT AS-ASEAN.

        Ketiga CEO yang hadir itu adalah CEO Microsoft Satya Nadella, CEO IBM Ginni Rometty, dan CEO CISCO Chuck Robbins.

        Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan bahwa ketiga CEO tersebut memberikan pandangan terhadap isu inovasi dan entrepreneurship.

        "Pandangan dari tiga CEO tersebut antara lain menekankan pentingnya penggunaan teknologi untuk melakukan lompatan bagi pemerintah sehingga dapat melayani masyarakat dengan lebih baik serta dapat meningkatkan perekonomian," katanya.

        Untuk itu, dalam pandangan tiga CEO ditekankan arti penting kemitraan antara pemerintah dengan swasta dalam bentuk Public Private Partnership.

        Selain itu, para CEO memandang penting "regulatory environment".

        Merespon hal yang disampaikan oleh tiga CEO, Presiden Obama secara khusus memberikan pandangan yang diambil dari pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa teknologi harus dapat memberdayakan UMKM dan dapat mempersempit gap pembangunan.

        Intinya teknologi harus bermanfaat bagi rakyat dan tentunya agar teknologi bermanfaat bagi rakyat maka masalah pendidikan sangat penting artinya.

        Indonesia sendiri memiliki potensi yang besar di bidang ekonomi digital.

        Pada 2014, tercatat transaksi e-commerce Indonesia mencapai 12 miliar dolar AS.

        Hal ini berarti Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari 2013 yang berada pada posisi 8 miliar dolar AS dan diperkirakan mencapai 24,6 miliar AS pada 2016.

        Indonesia memiliki aset untuk mendongkrak industri digital antara lain jumlah kelas menengah yang terus meningkat, akses yang lebih besar terhadap teknologi, termasuk ponsel serta populasi pemuda yang sangat progresif.

        Ratusan start-up juga tumbuh dalam beberapa tahun terakhir dan terus berkembang.

        Indonesia juga telah meluncurkan Roadmap E-commerce Nasional dengan nilai 130 miliar dolar AS dan menciptakan 1000 tecnopreneurs dengan nilai bisnis 10 miliar dolar AS pada 2020.

        Hal ini dianggap sebagai langkah langkah besar untuk mendorong inovasi teknologi sehingga bermanfaat bagi rakyat. (Ant)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: