WE Online, Sinopec Shengli Oilfield Co, perusahaan minyak terbesar kedua di China, memutuskan untuk menutup empat kilang minyaknya yang dinilai tidak memberi keuntungan bagi perseroan.
Penutupan tersebut hanya berlangsung sementara pada tahun ini untuk mengurangi kerugian. Demikian lapor perusahan seperti dikutip dari laman Xinhua di Jakarta, Senin (21/2/2016).
Kilang minyak yang terletak di provinsi timur Shandong tersebut menghasilkan 60.000 ton minyak per tahun, sekitar 0,2 persen dari produksi tahunan perusahaan. Sinopec yang merupakan anak perusahaan dari China Petroleum & Chemical Corp tersebut menjalankan beberapa kilang minyak tertua di negara itu.
Laporan sebelumnya mengatakan penutupan kilang minyak tersebut adalah pertama kalinya dalam sejarah perusahaan.
Diketehui, Sinopec Shengli mengalami kerugian pertamanya pada tahun 2015 setelah menuai keuntungan selama bertahun-tahun. Namun, kini perusahaan yang memiliki 70 ladang minyak tersebut diperkirakan belum akan lagi menghasilkan keuntungan besar.
Kemerosotan harga minyak dunia telah memberikan tekanan khusus pada ladang minyak China yang telah melaporkan penurunan produksi dan peningkatan biaya produksi. Keempat ladang minyak akan ditutup secara temporer dan akan kembali berproduksi jika harga minyak kembali menguat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo