WE Online, Jakarta - Raksasa minyak China, Sinopec mengumumkan perolehan laba bersih tahun 2015 sebesar 32,4 miliar yuan (US$5 miliar), turun 30 persen dari 46,5 miliar yuan pada tahun sebelumnya.
Penurunan sebesar 30 persen tersebut disebabkan oleh jatuhnya harga minyak dunia yang juga melumpuhkan berbagai raksasa industri lainnya, demikian sebuah pernyataan yang disampaikan kepada bursa Shanghai. Namun, perolehan laba tersebut telah melampaui estimasi analis sebesar 29,97 miliar yuan.
Pendapatan Sinopec turun 28,9 persen dari tahun-ke-tahun menjadi 1,98 miliar yuan, menurut pernyataan itu, sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Kamis?(31/3/2016).
Dua perusahaan minyak China lainnya, yakni PetroChina dan Operator lepas pantai CNOOC, juga mengumumkan penurunan laba bersih lebih dari 66 persen pada tahun lalu. Para analis mengatakan bahwa bisnis penyulingan Sinopec telah membantu keuangan perusahaan dari dampak harga minyak mentah yang rendah.
PetroChina, perusahaan energi terbesar di negara itu membukukan laba terendah sejak tahun 1999 dengan pendapatan jatuh sebesar 66,7 persen dari tahun-ke-tahun menjadi 35,65 miliar yuan.
"Jika Anda membandingkan penghasilan dengan PetroChina dan CNOOC, Sinopec telah melakukan yang terbaik dan akan tetap menjadi saham minyak yang paling defensif," kata kepala penelitian minyak dan gas Asia di Nomura Holdings Hong Kong, Gordon Kwang kepada Bloomberg.
Dilaporkan, produksi minyak mentah Sinopec turun 3,1 persen menjadi 349,47 juta barel pada tahun 2015.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo