WE Online, Jakarta - Urbanisasi dan terus meningkatnya jumlah penduduk di suatu kota menuntut kota tersebut untuk meningkatkan sistem dan infrastruktur agar menjadi kota yang nyaman untuk dihuni. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep kota pintar (smart city).
Country Manager International Data Corporation (IDC) Indonesia dan Filipina Sudev Bangah mengatakan bahwa dengan memanfaatkan peran teknologi digital serta teknologi jenis lainnya maka dapat mendorong dan meningkatkan efisiensi dan produktivitas suatu pemerintahan. Akan tetapi, untuk merealisasikan konsep kota pintar bukanlah pekerjaan mudah utamanya dalam hal pendanaan.
"Mayoritas proyek kota pintar Indonesia telah dimulai oleh otoritas pemerintah lokal dan regional, seperti Telkom, Kementerian Perhubungan, dan BPJS Kesehatan. Namun, banyak dari proyek-proyek smart city ini didanai secara terpisah dan sering kali memunculkan problem kelanjutan operasi," kata Sudev di Jakarta, Senin (11/4/2016).
Untuk itu, pihaknya menyarankan pemerintah untuk berani berinvestasi sehingga dapat memacu momentum pertumbuhan transformasi kota digital dan memastikan sekaligus mempertahankan perkembangan jangka panjang kota pintar.
International Data Corporation (IDC) Indonesia dalam laporan terbarunya yang berjudul Building Smart Cities in Indonesia-Embracing Digital Transformation and Innovation across Cities?menunjukkan bahwa adanya peningkatan minat terhadap konsep kota pintar untuk mengatasi masalah ekonomi dan sosial yang sudah sangat mendesak.
Pemerintah Indonesia pun tak main-main dengan target ini, dengan berencana mengucurkan dana hingga USD 420 miliar demi pengadaan infrastruktur pendukung smart city selama lima tahun ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: