WE Online, Jakarta - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menghadirkan Toyota Indonesia Academy (TIA) yang secara resmi beroperasi tahun lalu.
TIA menerima 32 murid yang terjaring dari beberapa kota di Indonesia dengan cara bekerja sama dengan dinas pendidikan di masing-masing daerah. Dinas pendidikan merekomendasikan SMK yang mempunyai jurusan otomotif terbaik. Lalu dari pihak sekolah merekomendasikan nama siswa terbaiknya yang memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan TIA.
Konsep yang diusung TIA adalah full boarding school atau pendidikan bebas biaya. Seluruh pengeluaran dan kebutuhan siswa ditanggung oleh Toyota, termasuk tempat tinggal (asrama), transportasi, sandang, dan pangan.
Tujuan dari TIA ini adalah untuk menciptakan pemimpin masa depan di bidang maintenance atau pemeliharaan. TMMIN memilih fokus di bidang ini karena kemampuan pemeliharaan merupakan dasar dari keberlangsungan proses produksi dan juga menuntut kompetensi yang tinggi.
Bidang pemeliharaan mewajibkan para ahlinya untuk bisa memecahkan masalah (troubleshooting) yang terjadi bukan hanya di satu lini, tapi di semua lini produksi. Untuk itu, mereka diberikan pendidikan yang lengkap dan tepat guna, termasuk pengetahuan kelistrikan (elektric/pneumatic/hydraulic), sistem komputerisasi pemprograman digital, dan lain sebagainya.
TIA tidak hanya mendidik keterampilan dan pengetahuan, tapi juga sikap/perilaku dan budaya Toyota (Toyota Culture). Dengan demikian, diharapkan para lulusan TIA nantinya bisa menjadi pemimpin yang bukan hanya pintar tapi juga disegani karena dapat memberikan contoh/teladan yang baik kepada bawahan.
Sementara itu, wacana pemerintah untuk menghadirkan Institut Otomotif Indonesia sangat didukung TMMIN. Contohnya seperti di Institut Otomotif yang dipunyai oleh Thailand, yang aktif melakukan kajian menyangkut masalah kebijakan-kebijakan otomotifnya. Apalagi sektor otomotif diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi dan isu-isu lingkungan dunia.
Dengan adanya Institut Otomotif maka diharapkan masyarakat Indonesia bisa berperan lebih besar lagi terutama dalam pengembangan industri otomotif Indonesia.
"Pakar-pakar di bidang otomotif Indonesia bisa turut mendukung pembuatan kajian terhadap kebijakan kebijakan, teknologi tepat guna, termasuk standardisasi. Menurut saya sih Institut Otomotif Indonesia sudah urgent untuk segera dibentuk," kata Direktur TMMIN Bob Azam.
Menurut Bob, pihaknya turut mendukung rencana pemerintah mendirikan Institut Otomotif Indonesia. Mulai dari kajian-kajian, kebijakan pengembangan industri otomotif ke depan, dan juga laboratorium pengujian standar global supaya produk Indonesia bisa diterima di luar negeri.
Keberadaan laboratorium dibutuhkan untuk menguji kualitas komponen-komponen yang diproduksi di Indonesia agar sesuai dengan standar yang ditentukan sehingga bisa diterima di negara negara ASEAN lainnya bahkan dunia.
Penulis: Ahmad Syaikhon
Sumber: Majalah Warta Ekonomi Edisi 06/2016
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement