WE Online, Jakarta - Mataharimall.com, salah satu e-commerce ritel terbesar di Indonesia semakin giat mendorong perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Salah satu dukungan nyata diwujudkan dengan memberikan bantuan kepada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang akan menyelenggarakan Jambore HIPMI Perguruan Tinggi (PT) se-ASEAN.
Emirsyah Satar, Chairman Mataharimall.com mengatakan pihaknya memberikan bantuan senilai Rp200 juta untuk mensukseskan kegiatan tersebut. Menurutnya kegiatan tersebut sejalan dengan misi Mataharimall.com yang ingin mengajak pelaku UMKM dapat menjual barang yang dihasilkan secara online. Tentunya di mataharimall.com yang memiliki program Jual Online Aja (JOA).
Dalam program JOA ini mataharimall telah sukses menggaet sejumlah pelaku UMKM dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Tangerang, Surabaya, Medan, Samarinda dan Makasar. Di tahun 2016 ini, JOA ditargetkan akan menjangkau 16 kota di Indonesia.
Ketua Umum HIPMI, Bahlil Lahadalia, menjelaskan, Jambore HIPMI PT Se-ASEAN akan diselenggarakan pada 22-26 Mei di Bandung. Kegiatan ini akan diikuti 4000 peserta mahasiswa dari perguruan tinggi se Indonesia juga negara ASEAN.
Selama kegiatan, menurut Bahlil peserta akan mendapatkan seminar dan pelatihan tentang kewirausahaan. Selain itu juga akan ada perlombaan pengusaha terbaik yang akan mendapatkan modal usaha.
"Bantuan dari mataharimall.com ini akan kami gunakan untuk memberikan hadian sebesar Rp10-20 juta kepada pengusaha-pengusaha terbaik," ujar Bahlil.
Salah satu misi HIPMI sendiri, lanjut Bahlil, adalah ingin menanamkan jiwa enterpreneur di kalangan mahasiswa. Kegiatan Jambore yang diselenggarakan akan menggairahkan sektor UMKM.
Diungkapkan oleh Bahlil, jumlah pelaku UMKM Indonesia saat ini hanya 1,2% dari jumlah penduduk yang ada. Angka tersebut kalah dengan Singapura yang mencapai 6%, Malaysia 5%, dan Vietnam 3%. Idealnya jumlah UMKM adalah 4% dari total jumlah penduduk suatu negara. Dengan demikian di Indonesia masih kekurangan 2,8% atau sekitar 7 juta pelaku UMKM.
Menurut Bahlil, beberapa penyebab sedikitnya pelaku UMKM, karena rendahnya minat masyarakat menjadi enterpreneur, dimana sebagian besar lulusan perguruan tinggi berminat menjadi karyawan. Penyebab lainnya adalah sulitnya pendanaan.
Dalam hal ini HIPMI mendorong agar pemerintah menurunkan bunga pinjaman kepada UMKM. Hasilnya pemerintah telah menurunkan bunga dari 23% menjadi 12%, saat ini 9%.
"Tahun depan diperkirakan akan turun lagi menjadi 7%, kita harapkan ini mampu menggairahkan sektor UMKM," tutup Bahlil
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement