Bosch Catat Nilai Penjualan 2015 Rp1,2 Triliun

WE Online, Jakarta - Perusahaan penyedia layanan teknologi global Bosch mencatat nilai penjualan terkonsolidasi pada tahun fiskal 2015 sebesar Rp1,2 triliun atau 81 juta euro di tengah perlambatan ekonomi.

"Meski kondisi ekonomi berjalan kurang dinamis, kami tetap yakin pada kelangsungan bisnis di Indonesia pada tahun-tahun mendatang. Meningkatnya daya beli akan memberikan kesempatan kepada Bosch untuk terus bertumbuh, terutama pada bisnis otomotif, sistem keamanan, dan perlengkapan listrik," kata Direktur Pelaksana Bosch di Indonesia Ralf von Baer melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (8/6/2016).

Penjualan sebesar Rp1,2 triliun itu mengalami pertumbuhan penjualan dua digit yang signifikan, yakni melebihi 40 persen pada 2014 dengan nilai penjualan pada 2015 yang mengalami penurunan.

Sementara itu di Asia Pasifik, penjualan Grup Bosch selama 2015 mengalami peningkatan dengan nilai total 285,5 triliun rupiah (19,2 miliar euro) atau mencatatkan angka pertumbuhan sebesar 17 persen.

Bosch pun terus memperkuat posisinya di Indonesia dengan memperluas jangkauan bisnis melalui pembukaan kantor penjualan dan pelayanan baru di Palembang, Sumatera Selatan, pada Juni 2016.

Palembang akan menjadi pusat bagi divisi bisnis "drive and control" untuk menjawab peluang industri pertambangan dan pengolahan di wilayah tersebut.

Divisi ini menyediakan komponen inovatif, solusi dan layanan sistem yang lengkap dan tersedia dalam portofolio sistem hidrolik hemat energi, "electric drives and control", serta teknologi pemandu gerak dan perakitan dari Bosch.

Bosch secara total telah mengoperasikan tujuh kantor penjualan di Indonesia, dan diwakili oleh keempat sektor bisnis: solusi mobilitas (mobility solutions), teknologi industri (industrial technology) , penjualan konsumen (consumer goods), dan teknologi pembangunan dan energi (energy and building technology).

Pabrik manufaktur lokal Bosch untuk komponen otomotif, yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, telah memulai produksinya sejak Juni 2014 dan akan dikembangkan untuk menyesuaikan permintaan konsumen lokal.

Perusahaan juga menargetkan pertumbuhan nilai penjualan global sebesar 3 hingga 5 persen (dalam nilai tukar yang telah disesuaikan) selama 2016. (Ant)