Tunggu Waktu yang Tepat, AXA Mandiri Tak Mau Buru-Buru Lakukan Spin-Off
Presiden Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri), Handojo G. Kusuma mengaku belum berencana melakukan spin-off unit usaha syariah (UUS) dalam waktu dekat.
“Nggak mau buru-buru saya. Nanti saja kita tunggu, tapi kita ikuti aturan,” kata Handojo kepada wartawan usai pemaparan Kinerja Keuangan AXA Mandiri tahun 2023 di The Langham, Jakarta, Selasa (14/5/2024).
Meski begitu, Handojo menekankan, AXA Mandiri akan tetap melakukan spin-off sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 tahun 2023. Saat ini, kata dia, AXA Mandiri telah mendaftar sebagai perusahaan yang akan melakukan spin-off sesuai batas waktu yang ditetapkan OJK.
Baca Juga: AXA Mandiri Bukukan Laba Bersih Rp1,33 Triliun di Tahun 2023
“Kita akan ikuti dari rencana kerja kita untuk spin-off. Kita sudah submit ke OJK, jadi tentunya dari deadline 2026 itu kita akan lakukan dengan prudent ke situ. Dan kita lagi sedang persiapan menata kembali dari organisasinya dan lain sebagainya,” ujarnya.
Secara aset, tutur Handojo, AXA Mandiri berada dalam kondisi yang sehat. Hingga Desember 2023, total aset AXA Mandiri mencapai Rp 41,11 triliun dari Rp 40,15 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Begitu juga dengan Risk Based Capital (RBC), kata Handojo, AXA Mandiri juga menjaga dengan capaian hingga 519.24%, meningkat dari 477.58% pada tahun 2022 atau lebih dari empat kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan OJK yaitu 120%.
“Kecukupan aset kita sih, kalau secara finansial kapabiliti kita cukup kuat, RBC kita pun di atas 500% kan. Jadi saya kira untuk kesiapan spin off sudah ada, kita tinggal tunggu waktunya saja,” ungkapnya.
Baca Juga: Intip Strategi AXA Mandiri di Tahun 2024
Lebih jauh, Handojo menegaskan pangsa pasar AXA Mandiri paska spin-off akan tetap menyasar para nasabah Bank Mandiri sebagai induk usaha bisnis. Di samping itu, dia juga mengaku akan terus berinovasi dengan menghadirkan produk-produk syariah.
“Kalau produk kita akan terus berinovasi juga produk-produk di syariah juga dengan kebutuhan juga. Kalau produk-produk syariah tentunya harus ada nilai-nilai syariah yang harus kita bangun bersama-sama selain daripada literasinya juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement