WE Online, Jakarta - Kunjungan delegasi investor Jiangsu, Tiongkok, ke Indonesia belum segera melakukan investasi dalam waktu dekat karena masih dalam tahap diskusi dan penjajakan.
International Contact Partner RSM Indonesia Angela Indirawati menerangkan kunjungan ini merupakan seri pengenalan investasi di ASEAN yang digagas RSM Indonesia, Singapura, dan Malaysia.
"RRT saat ini sedang menjalankan strategi pengembangan One Belt One Road yang berfokus pada konektivitas dan kerja sama RRT dengan berbagai negara. Dalam strategi ini RSM ingin turut memperlihatkan kekuatan MEA dengan memberikan pemahaman tentang lingkungan investasi di Indonesia," jelas Angela di Jakarta, Senin (13/6/2016).
Angela mengatakan rombongan investor ini belum dapat memastikan bakal berinvestasi dalam bidang tertentu. Ia menambahkan keputusan ini masih butuh proses yang panjang. Melihat animo investor Tiongkok yang begitu besar, menurutnya, perlu ada pembenahan di Indonesia.
Ia mengatakan faktor yang turut mempengaruhi meningkatnya animo investor adalah stabilitas ekonomi politik di Indonesia yang semakin stabil dan keterbukaan Indonesia kepada asing.
"Investor butuh kepastian, keputusan investasi itu banyak bergantung pada kepastian hukum, practicality of business. Itu yang fokus untuk Indonesia untuk dibenahi agar kita bisa bersaing juga," jelas Angela.
Sementara itu, Chief Executive Partner RSM Amir Abadi Jusuf mengatakan ada proses internal terlebih dahulu dari pihak investor.
"Kalau proses kan panjang, inisiasi proses bisa saja dimulai dari tahun ini, tetapi keputusannya mungkin bukan tahun ini," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
