PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Pekanbaru, Provinsi Riau mengaku siap mengajukan tambahan gula pasir untuk operasi pasar seharga Rp12.000 per kilogram di sejumlah daerah dalam menyambut Lebaran tahun ini.
"Saat ini, stok gula pasir operasi pasar tinggal 23 ton. Jika jumlah itu semakin menipis, maka kita segera membuat usulan tambahan ke Jakarta sekitar 50 ton," papar Kepala PPI Cabang Pekanbaru, Pardohar Tampubolon di Pekanbaru, Senin (20/6/2016).
Pardohar berujar, pihaknya telah mengalokasikan gula pasir kristal sebanyak 113 ton untuk menstabilkan komoditas tersebut di Riau karena harganya melambung tinggi di atas Rp16.000 per kilogram, dari sebelumnya berada dikisaran Rp12.000 per kilogram.
Tepat dua pekan sebelum Ramadan tahun ini, PPI sebagai salah satu badan usaha milik negara mulai menggelar operasi pasar murah gula pasir di Kota Pekanbaru dengan mengambil lokasi pada kawasan Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Ahmad dan setiap kecamatan wilayah itu.
Selain itu, katanya, pihaknya juga telah melakukan kerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota di Riau terutama dinas perindustrian dan perdangangan setempat demi menggelar operasi pasar murah selama bulan Ramadan.
"Terdapat 3 kabupaten, selain Kota Pekanbaru dengan total telah diserap warga setempat melalui operasi pasar atau kerjasama pemerintah kabupaten dalam mendisbusikan gula murah sekitar 90 ton," katanya.
Dia merinci, 90 ton gula pasir tersebut terserap melalui operasi pasar seperti di wilayah Kota Pekanbaru sebanyak 68 ton, lalu Kabupaten Pelalawan 14 ton, kemudian Kabupaten Indragiri Hulu 5 ton dan terakhir Kabupaten Kampar sekitar 2,8 ton.
"Masih terdapat dua kabupaten lagi akan melakukan operasi pasar dalam pekan ini yakni Siak dah Kepulauan Meranti. Sekarang kita sedang tunggu surat persetujuan dari Disperindag Provinsi Riau," ucap Pardohar.
Pantauan di sejumlah pasar tradisonal seperti di Pekanbaru menyebut, kini gula pasir cenderung masih bertahan diharga tinggi dikisaran Rp15.000 sampai Rp16.000 per kilogram.
"Memang kini harga gula pasir masih bertahan dengan harga eceran pada kisaran Rp16.000 per kilogram, karena stok masih terbatas di tingkat distributor," ujar Asdon (47), pedagang gula pasir di Pasar Senapelan.
Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mencatat, sepanjang bulan Mei tahun 2016, Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dengan indeks harga konsumen mencapai sebasar 122,52.
Kepala BPS Provinsi Riau, Mawardi Arsyad mengatakan, salah satu komoditi yang memberi andil paling besar terhadap laju inflasi di daerah tersebut adalah gula pasir atau kelompok makanan.
"Inflasi di Riau pada Mei terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada empat kelompok pengeluaran. Yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberi andil inflasi sebesar 0,58 persen," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement