Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Sumut drh Parmohonan Lubis mengatakan, selama Ramadhan dan Lebaran kebutuhan daging ayam di Sumut aman dan mencukupi. Bahkan produksi ayam di propinsi Sumut surplus dan 30% dipasarkan ke luar Sumut.
Produksi ayam di Sumut dalam setahun mencapai 125,334 juta ekor atau rata-rata 10,4 juta ekor per bulan. "Produksi ayam dalam setahun ini berasal dari kabupaten dan kota di Sumut," katanya di Medan, Jumat (24/6/2016).
Dari produksi 125,334 juta ekor itu sebesar 30% dipasarkan ke Sumatera Barat, Aceh,Riau dan Kepulauan Riau.
Menyinggung kebutuhan daging ayam di Sumut, dikatakannya 6 juta ekor per bulan atau 7,2 juta ekor setahun. Sedangkan kebutuhan daging ayam selama bulan Ramadhan peningkatannya sebesar 10 % dibanding hari-hari biasa.
"Jadi bisa dikatakan, produksi ayam di Sumut surplus.Hal ini dilihat dari produksi setahun dikurang kebutuhan setahun," ujarnya.
Soal harga ayam mahal di pasaran selama Ramadhan atau jelang Lebaran, menurutnya, hal ini merupakan mekanisme pasar. Artinya di saat permintaan meningkat dan harga pun mahal.
"Beda dengan harga gabah misalnya ditetapkan pemerintah melalui HPP karena ada bantuan subsidi dari pemerintah misalnya benih,pupuk dan peralatan lainnya, jadi baik sapi maupun ayam tidak ada HPP ditetapkan pemerintah dan harga ditentukan pasar," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement