Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyindir langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk dua staf khusus bidang intelijen Gories Mere dan Diaz Hendropriyono. Menurutnya, langkah itu dinilai tidak efektif karena tugas pokok dan fungsinya (tupoksi)-nya akan tumpang tindih dengan kementerian/lembaga lain.
"Masyarakat enggak perlu itu soal staf khusus-staf khususan intelijen. Ini enggak ideal, tidak ada yang ideal saat Jokowi sejak jadi presiden. Lagian Bang Gories jadi staf khusus, kasihan beliau nantinya dan saya kira percuma," kata Desmond saat dihubungi di Jakarta, Senin (11/7/2016).
Politisi Partai Gerindra itu bahkan menyindir jika presiden terlalu sibuk menunjuk orang untuk menempati posisi stafsus maka di semua bidang nantinya akan terlalu banyak posisi Stafsus Kepresidenan.
"Harusnya Jokowi juga bikin stafsus bidang Kartu Lapar, Kartu Miskin," sindir mantan aktivis mahasiswa tersebut.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono menjadi Staf Khusus Presiden. Hal itu disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana, Senin (11/7/2016).
Pratikno mengatakan, Keputusan Presiden terkait pengangkatan keduanya sudah diteken Jokowi, beberapa hari lalu. Keduanya pun sudah mulai bekerja sejak Keppres ditandatangani.
Untuk diketahui, Gories dikenal sebagai mantan pejabat kepolisian yang pernah menjabat Kepala Densus 88. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bareskrim Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang pertama.
Sementara itu, Diaz Hendropriyono merupakan anak ketiga AM Hendropriyono. Saat Jokowi-JK maju dalam Pilpres 2014, Diaz berperan sebagai relawan pendukung melalui "Kawan Jokowi".
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
