Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ShareAction Desak McDonald's Hentikan Penggunaan Ayam Antibiotik

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah kampanye online baru-baru ini dilancarkan untuk mendesak McDonald's melarang semua gerai di berbagai belahan dunia menggunakan produk yang berasal dari hewan yang memakai antibiotik, mulai dari ayam, sapi, babi, serta produk susu.

Antibiotik biasanya dipakai untuk mendorong pertumbuhan serta mencegah penyakit di peternakan. Para peneliti memperingatkan penggunaan antibiotik pada hewan akan meningkatkan resistensi terhadap obat. Kampanye online ini didorong oleh Share Action, sebuah lembaga kemanusiaan yang mendorong perilaku industri yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Mengutip BBC di Jakarta, Sabtu (13/8/2016), Share Action meminta para konsumen, terutama konsumen McD, untuk mengirim email kepada CEO McDonald's, Steve Easterbrook, mengenai hal ini.

Pekan lalu, McDonald’s menghentikan penggunaan ayam yang diberi antibiotik, tapi itu hanya berlaku di restoran Amerika Serikat.

ShareAction telah meminta McDonald's, yang beroperasi di lebih dari 100 negara, untuk berhenti menggunakan ayam, daging sapi, daging babi dan produk susu yang telah diberi antibiotik di 30 ribu gerai McDonald's yang tersebar di seluruh dunia. Namun, McDonald's mengaku masih terlalu dini menetapkan tenggat waktu penghentian penggunaan hewan dengan antibiotik untuk seluruh produk daging dan susu secara global.

Berbagai praktik dan peraturan di seluruh dunia dianggap sebagai salah satu kesulitan yang menghambat, namun perusahaan mengatakan akan terus meninjau masalah tersebut.

Para ahli medis memperingatkan bahwa penggunaan antibiotik yang berlebihan akan memicu bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Antibiotik yang diberikan kepada hewan mirip dengan antibiotik untuk manusia. Karena itulah, memakan hewan dengan antibiotik akan memperbesar kemungkinan ada antibiotik berlebihan pada tubuh manusia. Penelitian menunjukan hal itu telah membunuh setidaknya 23.000 orang Amerika setiap tahunnya dan menjadi ancaman signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.

Penggunaan antibiotik ini juga berbahaya bagi lingkungan. Kotoran hewan dari peternakan ini mengandung antibiotik yang tidak dicerna serta mengandung bakteri yang resisten terhadap antibiotik dalam jumlah yang cukup signifikan.

Bakteri-bakteri itu bisa mencemari air tanah, permukaan tanah, ekosistem dan pada akhirnya kembali berbahaya bagi manusia. Restoran cepat saji telah menjadi titik fokus untuk perubahan dalam industri makanan dengan memaksa pemasok untuk mengubah praktik mereka.

Menurut ShareAction, lebih dari 70 persen dari seluruh antibiotik di Amerika Serikat diberikan kepada hewan ternak. Sementara di Inggris, data penggunaan antibiotik pada hewan ternak mencapai lebih dari 50 persen.

Sebelumnya, KFC lebih dulu menjadi sasaran petisi dari kelompok konsumen dengan desakan yang sama. Menanggapi desakan itu KFC memastikan bakal mulai membatasi penggunaan ayam dengan antibiotik mulai tahun depan.

Sementara gerai makanan ayam siap saji lainnya, Wendy’s, berjanji berhenti memakai ayam dengan antibiotik pada 2017 mendatang. Rencana selanjutnya akan diatur untuk penghentian penggunaan antibiotik di produk dari babi dan sapi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: