Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hingga Agustus Kontrak Baru Wika Capai Rp39,9 Triliun

Warta Ekonomi, Jakarta -

BUMN konstruksi, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), hingga akhir Agustus 2016 ini optimis akan mengantongi kontrak sebesar Rp 70,15 triliun. Dimana, kontrak baru yang sudah ada ditangan sebesar Rp 39,9 triliun sementara sisanya Rp 30,25 triliun carry over kontrak di tahun 2015 lalu.

Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo menuturkan kontrak tersebut sudah termasuk di dalamnya kontrak sipil infrastruktur kereta cepat Jakarta-Bandung dan berbagai kontrak baru dengan BUMN Perkebunan dan Perikanan yang meliputi pengelolaan lahan di Jakarta dan beberapa kota di pulau Jawa dan luar Jawa seluas total lebih dari 600 hektar (ha).

"Kontrak baru juga kita dapat dari pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, pabrik gula, rumah sakit, mall, hotel, apartemen, dan kawasan komersial serta perkantoran," katanya di Jakarta, Senin (22/8/2016).

Bintang menuturkan, kontrak baru perseroan mengalami peningkatan sebesar 201,5 persen, bila dibandingkan angka kontrak di periode yang sama tahun lalu. "Kita akhir Agustus 2015, kami mencapai kontrak senilai Rp 34,31 triliun," jelas Bintang.

Lebih lanjut Ia menyebutkan, pencapaian kontrak perseroan yang melonjak lebih dari 100 persen, ini merupakan kepercayaan pemerintah dan pelaku pasar (investor) untuk menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan mengincar dana sebesar Rp 6,1 triliun. Selain itu juga menunjukkan kepercayaan publik, baik dari pemerintah, BUMN maupun swasta terhadap WIKA sebagai BUMN konstruksi, infrastruktur, dan investasi yang dipandang paling berpengalaman.

"Kita dianggap paling berpengalaman dalam mewujudkan harapan para pemberi kerja dan mampu untuk terus menerus meningkatkan kualitas kinerjanya selama lebih dari 60 tahun mengabdi untuk negeri," tukasnya.

Sekedar informasi, hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan akan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 52,80 triliun di mana sebesar 63 persen diperoleh dari proyek milik swasta, kemudian 21 persen dari proyek pemerintah, dan sisanya 16 persen dari proyek BUMN.

Proyek-proyek besar potensial pada Agustus hingga Desember 2016 yang diincar perseroan yakni proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan LRT dalam kota Jakarta.

Sementara, tender yabg diikuti pada periode Agustus-Desember 2016 yakni bangunan gedung Rp 8,7 triliun, industrial plant Rp 23,5 triliun, power plant Rp 9,1 triliun, jalan dan jembatan Rp 18 triliun, dan pelabuhan Rp 4 triliun. Dengan total Rp 64,3 triliun, minimal potensi yang didapat Rp 17,36 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: