Pedagang domba untuk kurban di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mulai ramai meskipun Iduladha 1437 Hijriah masih tiga pekan mendatang.
Para pedagang ternak kurban itu, Selasa (23/8/2016), mulai mangkal di sekitar Jalan Siliwangi, Mandala, Cipanas, Cibeureum, Ir Soekarno-Hatta, Citeras, Cijoro hingga Narimbang.
Sebagian besar ternak kurban itu domba yang didatangkan dari sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat.
Saniman (60), seorang pedagang domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku selama sepekan terakhir ini masih sepi pembeli.
Biasanya mereka pembeli mulai ramai sepekan sebelum Iduladha.
Saat ini, harga domba minimal sebesar Rp2 juta sampai Rp4,5 juta per ekor dengan berat badan antara 8 kilogram hingga 18 kilogram.
"Kami berharap Iduladha omzet penjualan ternak meningkat dibandingkan tahun 2015 relatif merugi," katanya lagi.
Begitu pula Ujang (55), seorang pedagang hewan kurban berlokasi di Jalan Dengung Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengaku selama ini penjualan domba masih sepi dan belum terjadi lonjakan permintaan.
Ia menjamin kondisi kesehatan domba yang dijualnya aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Menurutnya, ternak domba yang didatangkan dari Garut disertakan dokumen surat kesehatan hewan (SKH) dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.
Selain itu, Dinas Peternakan setempat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi.
"Jika hewan itu dinyatakan sehat, maka petugas memberikan tanda berupa kalung untuk dipasang pada leher ternak," kata dia lagi.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso mengatakan pihaknya setiap hari mendatangi sejumlah pedagang hewan kurban, mengingat sebagian besar ternak tersebut didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
Hingga saat ini Jawa Barat masih ditetapkan sebagai daerah endemik antraks yang menyerang pada ternak domba dan kambing.
"Pemeriksaan hewan ini untuk mencegah penyakit antraks dan penyakit hewan lainnya yang bisa membahayakan kesehatan manusia," ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan hewan tersebut, lanjut dia, melibatkan sebanyak 20 orang, termasuk dua dokter hewan yang setiap hari terus melakukan pengawasan hewan kurban itu.
Selama ini, pihaknya tidak menemukan peredaran ternak hewan kurban di antaranya domba, kambing, sapi, dan kerbau terjangkit penyakit antraks.
"Kami menjamin hewan kurban yang ada di Lebak aman untuk dikonsumsi," katanya pula. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement