Mitsubishi Motors menghentikan sementara penjualan delapan model kendaraannya terkait skandal konsumsi bahan bakar.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan Jepang menyatakan bahwa Mitsubishi memberikan keterangan data konsumsi bahan bakar yang tidak sesuai di katalog atau brosur penjualan pada delapan model kendaraannya. Delapan model tersebut di antaranya Pajero, Outlander, dan Outlander Sport yang dikenal dengan RVR. Sementara empat model lainnya merupakan kendaraan jenis mobil kecil atau keicar yang sudah lebih dulu diumumkan.
"Hasil penyelidikan kami menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar produk Mitsubishi tersebut 8,8 persen dan rata-rata 4,2 persen lebih rendah dari keterangan di katalog yang diiklankan," kata Kementerian Perhubungan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (1/9/2016).
Penyelidikan oleh Kementerian Perhubungan bermula ketika pada bulan April, perusahaan mengaku telah memalsukan uji efisiensi bahan bakar dua model kendaraannya.
Pengakuan tersebut menyebabkan terjadinya penangguhan penjualan kendaraan. Kementerian memerintahkan produsen mobil asal Jepang tersebut untuk menghentikan sementara penjualan delapan model kendarannya di pasar domestik. Hal itu juga menyebabkan jatuhnya nilai pasar perusahaan.
Setelah harga sahamnya merosot lebih dari 50 persen, produsen mobil kompetitornya, Nissan, memutuskan untuk mengambilalih 34 persen saham di Mitsubishi senilai 237 miliar yen. Mitsubishi Motors mengakui bahwa penggunaan sistem uji yang digunakan untuk mengelabui data bahan bakar kendaraan sudah dioperasikan selama 25 tahun terakhir.
Sistem tersebut digunakan di beberapa model yang dipasarkan di dalam negeri sejak 1991, meskipun ketika itu terjadi perubahan peraturan namun Mitsubishi tak mengindahkan tuntutan perubahan. Pada bulan Mei presiden perusahaan, Tetsuro Aikawa, mengundurkan diri di tengah skandal, menyusul pengambilalihan oleh Nissan.
Mitsubishi Motors memperkirakan kerugian bersih sepanjang tahun fiskal 2016 mencapai 145 miliar yen (US$ 1,4 miliar) akibat skandal efisiensi bahan bakar. Prediksi tersebut menandai penurunan pertama dalam keuntungan bagi perusahaan sejak krisis keuangan tahun 2008.
Sebelum skandal terkuak, Mitsubishi Motors tercatat sebagai produsen mobil terbesar keenam di Jepang dan nomor 16 di seluruh dunia, dengan produksi tahunan berjumlah 1.218.853 unit kendaraan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement