Sepanjang tahun 2016, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap akan ada sebanyak 35 emiten yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di pasar modal Indonesia. Tingginya harapan BEI, rupanya harus menuai kekecewaan. Bursa tampaknya harus melakukan revisi terkait jumlah emiten yang melaksanakan IPO.
"Sementara masih sama, saya lagi bicara tapi banyak yang masuk, mungkin akan ada yang beda (revisi)," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Bos BEI ini masih belum bisa memastikan seberapa besar revisi yang akan dilakukan pihaknya. Kemungkinan, kepastian terkait hal tersebut akan ada dalam dua hingga tiga hari ke depan. "Mungkin akan ada yang beda, tapi nanti saya sampaikan dua atau tiga hari lagi," terangnya.
Pada awal tahun 2016 bursa optimis bisa membawa sebanyak 35 emiten melantai di bursa. Bahkan, hingga Agustus optimisme tersebut masih ada. Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya perusahaan yang bertandang ke bursa. Akan tetapi, yang telah benar-benar melakukan IPO baru 10 hingga minggu tiga di Juli 2016.
Emiten kesepuluh di tahun ini yang resmi melantai adalah PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA), dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 5,5 miliar saham, atau 47,61 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Sebelum Capital Financial Indonesia, ada sembilan emiten yang telah resmi melantai di bursa, yaitu PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), PT Sillo Maritime Tbk (SHIP), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA), dan PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement