Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketua MPR Nyatakan Bangsa Maju Tidak Mudah Dinegosiasi

Warta Ekonomi, Banda Aceh -

Bangsa maju adalah yang memiliki prinsip kuat, tegak dalam cita-cita proklamasi dan tidak mudah dinegosiasi, kata Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Pernyataan itu disampaikan Zulkifli pada orasi ilmiah dengan tema, "Peran Perguruan Tinggi dalam Kehidupan Bernegara dan Berkonstitusi", pada Dies Natalis ke-55 Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh, Selasa (6/9/2016).

Rapat senat terbuka Dies Natalis ke-55 dipimpin Rektor Universitas Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal, M.Eng. Hadir dalam acara ini antara lain Gubernur Aceh Zaini Abdullah, mantan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Abubakar Azwar.

Zulkifli Hasan menegaskan, bangsa yang maju bukanlah bangsa yang lembek, bukan bangsa bermental tempe.

Indonesia, kata dia, adalah negara berpenduduk terbesar kelima di dunia, tapi para pemimpin bangsa tidak boleh membiarkan jumlah penduduk Indonesia yang besar ini hanya menjadi pasar bagi produk negara-negara lain.

"Apalagi untuk produk bekas dan berkualitas rendah," katanya.

Zulkifli menegaskan, para pemimpin bangsa juga tidak boleh membiarkan kekayaan alam Indonesia yang melimpah ini jadi ajang rebutan negara-negara lain untuk memajukan industri mereka, apalagi dengan cara diselundupkan.

Menurut dia, semua hasil eksploitasi kekayaan alam Indonesia harus diolah dulu di Indonesia dan oleh bangsa Indonesia, bukannya langsung diekspor sebagai bahan mentah.

"Kita tidak boleh membiarkan surplus demografi hanya dijadikan pemasok buruh murah di negeri orang," katanya.

Zulkifli menegaskan, perguruan tinggi harus memiliki sikap terhadap semua ini.

"Perguruan tinggi jangan lembek dan diam saja. Kaum intelektual tidak boleh berumah di awan, harus turun ke bumi dan bertanggung jawab terhadap nasib negerinya," katanya.

Menurut Zulkifli, perguruan tinggi memiliki peran strategis untuk menjadikan Indonesia ini sebagai negeri pencipta, bukannya negeri konsumen.

Menjadikan Indonesia negeri kaum kreatif dan profesional, kata dia, bukan negeri kaum penghamba dan tak berdaya saing.(Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: