PT Frisian Flag Indonesia (FFI) menyelenggarakan Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking) untuk pembangunan Desa Susu (Dairy Village) sebagai bagian dari komitmen jangka panjang FFI untuk memberdayakan peternak sapi perah Indonesia. Pembangunan Desa Susu yang berlokasi di Lembang sekaligus sebagai kontribusi FFI untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai Swasembada Susu Nasional pada 2025, mengingat produksi susu sapi segar di Indonesia saat ini masih jauh untuk memenuhi kebutuhan susu di Indonesia.
Desa Susu ini dibangun melalui kerja sama antara FFI, PTPN VIII, dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang-Jawa Barat. Sebagai Desa Susu pertama di Indonesia, yang dibangun di tanah milik PTPN VIII di Lembang ini, proyek ini menjadi proyek percontohan untuk peternakan sapi perah modern masa depan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak secara berkelanjutan.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia tahun 2015, peternak sapi lokal hanya dapat memasok 23% kebutuhan susu nasional, atau sekitar 805.363 ton susu segar, Selebihnya masih harus diimpor dari luar negeri.
Data tersebut menunjukkan adanya potensi yang besar dalam menumbuhkan industri pengolahan susu serta mengembangkan usaha peternakan sapi perah di Indonesia. FFI menggunakan kesempatan ini untuk mengembangkan Desa Susu, yang merupakan bagian dari pilar ketiga ‘Sustainable Welfare’ proyek FDOV dan disponsori oleh Pemerintah Belanda, yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas usaha peternakan sapi perah yang berkelanjutan.
Presiden Direktur FFI Maurits Klavert mengatakan, “Kami menyadari bahwa para peternak sapi di Lembang telah menjadi mitra strategis kami selama lebih dari 20 tahun. Kami berkeinginan untuk tumbuh bersama melalui upaya pemberdayaan para peternak secara berkelanjutan demi peningkatan kapasitas dan kapabilitas peternak dalam memproduksi susu berkualitas tinggi. Salah satu upaya kami adalah dengan membangun Desa Susu di Lembang, Jawa Barat, ini yang menyediakan fasilitas peternakan yang lengkap dan terpadu yang diharapkan dapat mendorong para peternak untuk menerapkan tata kelola dan tata laksana peternakan yang baik dan berkelanjutan.” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (23/9/2016).
Dengan adanya Desa Susu ini, FFI menargetkan untuk kelak para peternak sapi tidak hanya dapat meningkatkan jumlah sapi yang dimiliki menjadi minimal 8 ekor sapi, namun juga dapat mendorong pertumbuhan produksi susu menjadi 20 liter/sapi/hari dengan kualitas TPC
Ketua KPSBU Lembang Dedi Setiadi menyatakan dukungan dan apresiasinya terhadap pembangunan Desa Susu ini. “FFI telah menjadi mitra kami sejak lama. Tidak hanya Perusahaan menyerap produksi susu kami, namun juga memberikan dukungan penuh dalam memberdayakan para peternak kami. Keberadaan Desa Susu akan dapat memfasilitasi para peternak kami untuk menerapkan tata kelola dan tata laksana peternakan terpadu, sehingga nantinya mereka bisa menjadi contoh sukses bagi peternak lainnya dalam menjalankan tata kelola peternakan yang baik serta mengembangkan usaha mereka,” kata Dedi.
Selain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi lokal dan membantu pemenuhan kebutuhan susu nasional, sebagai perusahaan produk berbasis susu nomor satu di Indonesia, FFI berkeinginan agar keberadaan Desa Susu juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement