Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Selasa (Rabu pagi WIB, 28/9/2016), karena para pedagang bereaksi terhadap hasil debat pertama calon presiden AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 13,7 dolar AS, atau 1,02 persen, menjadi menetap di 1.330,4 dolar AS per ounce.
Emas berada di bawah tekanan luas karena para analis mengatakan calon presiden AS dan mantan pengusaha Donald Trump tampil buruk terhadap mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton selama debat calon presiden AS pada Senin malam.
Para pedagang awalnya beralih ke logam mulia untuk properti "safe haven" mereka, karena berkembang taruhan bahwa Clinton akan berkinerja buruk, tapi malah banyak yang percaya bahwa Trump tampil buruk dan sebagai akibat logam mulia stabil dan pedagang melikuidasi posisi jangka panjang mereka.
Logam mulia diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Conference Board AS, menunjukkan kepercayaan konsumen meningkat menjadi 104,1, tingkat yang analis catat tidak hanya hampir dua poin lebih tinggi dari titik tertinggi kisaran konsensus, tetapi juga tertinggi dalam sembilan tahun. Ini tanda-tanda penguatan ekonomi yang lebih lanjut mendorong investor menjauh dari aset "safe haven" logam mulia.
Indeks dolar AS juga naik 0,12 persen menjadi 95,41 pada pukul 19.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Pedagang menunggu minggu depan untuk beberapa pidato Fed pada Rabu dan Kamis, serta pesanan barang tahan lama pada Rabu, produk domestik bruto, perdagangan internasional dalam barang dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis, bersama dengan laporan pendapatan dan pengeluaran pribadi pada Jumat.
Perak untuk pengiriman Desember turun 43,1 sen, atau 2,2 persen, menjadi ditutup pada 19,165 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 17,7 dolar AS, atau 1,7 persen, menjadi ditutup pada 1.025,2 dolar AS per ounce. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement