Pep Guardiola menyaksikan akhir dari rekor sempurnanya bersama Manchester City ketika sang pemuncak klasemen Liga Inggris harus bangkit dari ketinggalan sebanyak tiga kali untuk mengamankan hasil imbang 3-3 di markas Celtic, pada pertandingan Grup C Liga Champions pada Rabu (28/9/2016).
Pasukan Guardiola dibuat gugup oleh atmosfer di Celtic Park ketika mereka gagal menorehkan rekor 11 kemenangan beruntun yang akan menyamai torehan Tottenham Hotspur pada 1960/1961, sebagai start terbaik dalam semusim yang pernah diukir klub Inggris.
Sang juara Skotlandia, yang pada pertandingan pertama takluk 0-7 di markas Barcelona, mengecap sensasi setelah Moussa Dembele mencetak gol pada awal masing-masing babak dan ketika Raheems Steling mencetak gol bunuh diri pada babak pertama.
Namun City yang menolak ditundukkan, meresponnya dengan gol-gol dari Fernandinho, Sterling, dan Nolito, dan nyaris mengemas gol penentu kemenangan larut sebelum harus puas dengan raihan satu angka yang membuat mereka menghuni peringkat kedua grup dengan koleksi empat angka di belakang Barcelona, yang menang 2-1 di markas Borussia Moenchengladbach.
"Dukungannya begitu menakjubkan dan itu adalah kombinasi usaha para pemain dan atmosfer yang menjadikan malam yang sulit untuk Manchester City," kata manajer Celtic Brendan Rodgers.
Meski Guardiola dibuat frustrasi dengan akhir rekor 100 persen City, ia bangga dengan sikap pantang menyerah timnya.
"Kami semestinya memenanginya," ucapnya, berefleksi pada peluang-peluang yang mereka sia-siakan di akhir pertandingan.
Menyusul hasil memalukan mereka di Nou Camp, Celtic bersumpah akan tampil sangat berbeda di kandang mereka dan hanya diperlukan dua setengah menit untuk menjadi tim pertama yang meraih keunggulan atas City pada musim ini.
Tendangan bebas dari Scott Sinclair tertuju pada James Forrest di dekat gawang dan sepakan volinya melintasi mulut gawang disambut sundulan Erik Sviatchenko yang mengenai dada Dembele, yang sebenarnya terlihat offside.
City mampu menemukan kembali ketenangan di tengah gempuran Celtic, Fernandinho mengendalikan bola Aleksandar Kolarov yang gagal ditembakkan, sebelum menembakkannya untuk menyamakan kedudukan pada menit ke-11.
Celtic tidak langsung tunduk, di mana bek remaja Kieran Tierney merangsek di sayap kiri pada menit ke-20 dan melepaskan tembakan yang terdefleksi sepatu Sterling melewati Claudio Bravo.
Sterling segera menebus nasib sialnya dengan melakukan pergerakan brilian di kotak penalti sebelum mencatatkan gol kelimanya di musim ini.
Dembele bahkan lebih cepat untuk menggebrak setelah turun minum, mengarahkan bola ke gawang pada detik ke-70 menyusul kekeliruan di lini belakang yang dilakukan Kolarov, sebelum Nolito kembali menyamakan kedudukan pada menit ke-55.
City belakangan mulai mengambil kendali permainan dan, dengan gawangnya menjadi sasaran gempuran, Craig Gordon melakukan penyelamatan luar biasa untuk menggagalkan tembakan Ilkay Gundogan yang terdefleksi untuk melindungi satu angka bagi pasukan Brendan Rodgers. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement