Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Bisnis Desak Inggris Bangun Hubungan dengan Uni Eropa

Oleh: ,

Kelompok Bisnis Desak Inggris Bangun Hubungan dengan Uni Eropa Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah kelompok ?bisnis menulis surat secara terbuka kepada pemerintah Inggris ?untuk melindungi perdagangan bebas dengan Uni Eropa. Surat tersebut ditandatangani oleh para pemimpin dari CBI dan badan industri manufaktur EEF.

Isi dari surat tersebut menjelaskan, keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa akan berpengaruh pada pekerjaan dan investasi di negara tersebut dan meninggalkan aturan perdagangan oleh WTO akan menghilangkan 90% barang-barang Inggris karena akan memiliki tarif baru yakni sekitar 20% biaya tambahan untuk industri minuman dan 10% untuk produsen mobil. ?Harga yang signifilkan akan mempengaruhi ekportir dan importir terhadap rantai pasokan mereka.

"Kami menghormati hasil referendum tapi pemerintah harus menyakinkan ketentuan dari kesepakatan untuk meninggalkan Uni Eropa, seperti menjamin stabilitas, kemakmukaran dan standar hidup," tulis kelompok tersebut, seperti dikutip dari laman?BBC di Jakarta, Senin (10/10/2016).

Selain itu, hasil studi juga menunjukan jika pilihan WTO akan membuat kerusakan yang serius dan abadi terhadap orang-orang dan mitra dagang kami.

Sebelumnya, Sterling jatuh ke level terendah selama tiga tahun terhadap euro setelah Theresa May menguraikan jadwal untuk memulai negosiasi Brexit. Penurunan tersebut juga merupakan level terendah terhadap dolar sejak awal Juli.

Tercatat pada Senin (3/9/2016) pound jatuh sekitar 1% terhadap euro menjadi UER1,1433 pada perdagangan pagi. Sementara dolar jatuh 1% menjadi US$ 1,2854 yang merupakan titik terendah sejak Juli ketika mencapai US$1,2797.

Sementara, ?secara terpisah data dari ONS menunjukan defisit Inggris ?juga melebar pada bulan Agustus. Defisit pada sektor perdagangan dan jasa mencapai EUR4,5 miliar dibandingkan dengan EUR2,2 miliar pada Juli.

Ekspor hanya mengalami kenaikan senilai EUR4 juta, masih di bawah ekspetasi senilai EUR4 triliun, sementara impor naik EUR2,6 miliar pada Agustus menyusul penurunan di bulan Juli.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: