Saham Deutsche Bank turun pada awal perdagangan, menyusul laporan bahwa CEO Deutsche Bank John Cryan gagal mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat untuk meringankan besaran denda yang dijatuhkan otoritas AS sebesar US$ 14 miliar. Kreditur terbesar Jerman tersebut menjadi perusahaan dengan nilai kerugian terbesar di pasar saham Jerman.
Mengutip?BBC di Jakarta, Selasa (11/10/2016), Harian Jerman Bild am Sonntag melaporkan, Cryan gagal melobi Departemen Kehakiman AS untuk menurunkan besaran denda pada pertemuan Jumat (7/10/2016) di Washington.
Pembicaraan antara Cryan dan Departemen Kehakiman AS berakhir tanpa mencapai kesepakatan apapun. Cryan berada di Washington DC untuk menghadiri Pertemuan Musim Gugur IMF-Bank Dunia yang berlangsung pada 7-9 Oktober 2016.
Beberapa investor berharap bahwa ketika berada di sana, ia mungkin dapat melobi AS untuk meringankan denda atas kesalahan penjualan produk beragun aset yang dijual sebelum krisis finansial global 2008.
Petinggi Deutsche Bank dikabarkan menempuh jalan lain untuk meringankan denda. Mereka berusaha mengalihkan kesalahan kepada mantan CEO Deutsche Bank yakni Anshu Jain dan Josef Ackermann. Deutsche Bank menahan bonus jutaan dolar milik Jain dan Ackermann, demikian laporan Bild am Sonntag.
Bagaimanapun, gagalnya kesepakatan antara Deutsche Bank dengan Departemen Kehakiman AS membuat bank terbesar asal Jerman itu wajib membayar denda sebesar US$ 14 miliar. Sejauh ini, Deutsche Bank hanya mengalokasikan dana sekitar ? 5,5 miliar atau US$ 6,2 miliar untuk membayar denda per Juni 2016. Dana yang disisihkan itu pun sudah termasuk menghadapi tuntutan kasus pencucian uang di Deutsche Bank cabang Rusia.
Analis Barclays Plc memprediksikan, kasus pencucian uang di kantor operasional Rusia bisa menelan dana sebesar ? 2 miliar atau US$ 2,2 miliar.
Saham Deutsche Bank menyentuh posisi terendah selama 33 tahun pada akhir September, sebelum pulih sedikit dalam beberapa hari terakhir. Hal tersebut disebabkan oleh kekhawatiran investor atas kondisi keuangan yang dinilai tidak cukup kuat untuk menangani denda besar yang dijatuhkan otoritas AS. Sejauh ini, bank menolak untuk mengomentari berita gagalnya Cryan untuk mencapai kesepakatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement