Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelombang Tinggi Masih Hantui Nelayan

Gelombang Tinggi Masih Hantui Nelayan Layanan Telkomsel wifi corner Ambon | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Sabang -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Sabang mengimbau kepada masyarakat nelayan dan pengguna jasa transportasi laut untuk mengwaspadai potensi gelombang tinggi.

"Memasuki bulan purnama, prakiraan kita gelombang laut di perairan Sabang dan sekitarnya berpotensi tinggi dan kita mengimbau kepada nelayan serta pengguna jasa transportasi selalu waspada terhadap cuaca buruk sewaktu-waktu," kata Kepala Stasiun BMKG Kota Sabang Siswanto di Sabang, Minggu.

Ia memptrakirakan, gelombang laut di perairan Sabang dan sekitarnya berkisar antara 1,25 sampai 2,50 meter dan kondisi ini dipengaruhi dengan adanya bulan purnama.

Sebagai kelanjutan dari kondisi tersebut diimbau kepada seluruh pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi gelombang laut yang cukup tinggi tersebut.

"Untuk kondisi cuaca di perairan Sabang - Banda Aceh berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan lebat disertai kilat dan petir dan arah angin bertiup dari arah barat dengan kisaran kecepatan mencapai 8-30 Km/jam," sebutnya.

Menurutnya, prakiraan cuaca ini karena terjadi pada bulan purnama dan terjadi tarik menarik massa atau benda antara di permukaan bumi dengan bulan, sehingga potensi pasang naik terhadap gelombang laut akan lebih berpotensi lebih buruk.

Ia menjelaskan, sesuai dengan kaidah dalam ilmu meteorologi bahwa kemampuan data meteorologi yang digunakan untuk menganalisa prospek cuaca memiliki jangkauan sampai dengan tiga hari ke depan dan selebihnya akan dilakukan update kondisi cuaca pada hari berikutnya.

"Jadi, berbeda dalam kajian ilmu klimatologi bahwa seorang klimatologi akan mampu memprakirakan kondisi cuaca atau atmosfer dalam jangka menengah dan jangka panjang, jangka menengah dalam hal ini bisa 10 harian sebulan dan tri wulan," sebutnya lagi.

Ia juga menyebutkan, untuk jangka panjang dalam hal ini adalah prakiraan musim dalam jangka enam bulanan, setahun, lima tahun maupun prospek iklimnya bisa sampai 10 tahun atau 30 tahun dan bahkan bisa mencapai 50 tahun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: