Transaksi penjualan rumah pada Real Estate Indonesia (REI) Expo Oktober 2016 tidak sesuai dengan target awal.
"Target awalnya mencapai 60 unit tetapi realisasi penjualannya hanya 47 unit, hanya tercapai sekitar 75 persen," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Pertanahan Wibowo Tedjo Sukmono di Semarang, Selasa (18/10/2016).
Mengenai alasan tidak sesuainya realisasi penjualan dengan target awal tersebut, pihaknya menilai bisa jadi karena sebagian konsumen masih "wait and see" terkait kondisi ekonomi ke depan.
Meski demikian, pihaknya berharap jumlah tersebut akan terus meningkat mengingat masih ada tiga pengembang yang belum melaporkan hasil penjualannya.
"Kebetulan REI Expo kemarin diikuti 18 pengembang, saat ini ada tiga pengembang yang belum melaporkan penjualannya kepada kami," katanya.
Dari total realisasi penjualan tersebut didominasi oleh rumah menengah dengan harga di kisaran Rp200 jutaan.
Meski tidak sesuai target, diakuinya penjualan untuk bulan ini meningkat sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Pada dasarnya kami optimistis penjualan dapat terus meningkat mengingat melihat tren tahun-tahun sebelumnya penjualan jelang akhir tahun akan mengalami peningkatan antara 5-10 persen," katanya.
Selain itu, pelaksanaan amnesti pajak dari Pemerintah diharapkan dapat menjadi faktor pendongkrak penjualan rumah di Jawa Tengah salah satunya Kota Semarang.
"Terkait dengan amnesti pajak tahap pertama, hasilnya cukup bagus. Tentu uang dari para wajib pajak ini harus diinvestasikan, salah satu sektor yang potensial untuk investasi adalah perumahan," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement