Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaltim Dorong Peternakan Pola Mandiri di Lahan 732.586 Hektare

Kaltim Dorong Peternakan Pola Mandiri di Lahan 732.586 Hektare Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Samarinda -

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait terus mendorong usaha peternakan dengan pola mandiri, karena potensi lahan untuk budidaya peternakan masih luas yang mencapai 732.586 hektare.

"Mengingat masih luasnya lahan yang bisa dikembangkan, berarti prospek pengembangan ternak sangat besar karena lahan tersebut belum termanfaatkan semua. Begitu pula dengan pakan yang juga potensinya besar," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Sabtu (29/10/2016).

Apalagi, lanjut Dadang, hingga kini Kaltim masih mendatangkan daging dari luar daerah, sehingga peternak mandiri memiliki peluang besar baik pengembangan peternakan unggas maupun peternakan besar seperti sapi maupun kerbau. Sayangnya, hingga kini masih lebih banyak peternak plasma yang bekerja sama dengan perusahaan inti atau dengan istilah kemitraan-inti plasma, terutama untuk peternakan unggas.

"Untuk itu, ke depan, pemerintah membuka peluang dan mendorong usaha peternak perseorangan (mandiri), dibandingkan peternakan pola kemitraan, karena pola mandiri lebih menguntungkan bagi masyarakat ternak," katanya.

Saat ini, lanjutnya, pola Kemitraan-Inti Unggas di Provinsi Kaltim ada puluhan, di antaranya usaha unggas di Jalan Soekarno Hatta Balikpapan - Samarinda, usaha unggas Komplek Balikpapan Permai, komoditas unggas di Sungai Kunjang, Kota Samarinda, komodotas unggas Jl. AM Sangaji, Samarinda.

Kemudian komoditas unggas di Komplek Ruko Balikpapan Permai, usaha unggas di Perumahan Pembangunan Reksa Jl. Soekarno Hatta Km 6 Balikpapan, usaha unggas di Perumahan Bumi Nirwana Indah, Balikpapan, dan di sejumlah lokasi lain.

Selama ini, tambah Dadang, dalam pemenuhan daging ternak baik dari sapi maupun unggas, Kaltim masih mendatangkan dari luar daerah seperti Sulsel, Sulteng, Jatim, NTB, dan Bali, padahal lahan ternak yang tersebar di kabupaten/kota masih luas.

"Terkait dengan masih besarnya peluang usaha tersebut, maka kita terus mengajak masyarakat dan peternak sama-sama mengembangkan peternakan baik skala besar maupun skala kecil, sehingga ke depan Kaltim tidak perlu mendatangkan dari luar daerah, namun kita justru bisa swasembada bahkan surplus," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: