Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Minamas Plantation di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, melakukan pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang berbasis desa mandiri melalui pelatihan dan pemberian wawasan terhadap masyarakat lokal.
"Ada tujuh desa yang mampunyai paling banyak hotspot atau titik panas, sehingga kami harus melakukan pembinaan dan pemberian wawasan agar masyarakat lokal mengerti bahayanya membakar lahan dan hutan," kata Presiden Direktur Minamas Plantation, Harianto Tedjawidjaya, di Kotabaru, Kamis (3/11/2016).
Ia mengatakan, tujuh desa tersebut adalah Desa Bapera, Harapan Baru, Binturung, Lintang Jaya, Wono Rejo, Bekambit dan desa Sejakah, dimana desa tersebut pada periode 2015 memiliki titik panas api paling banyak.
Program ini dilakukan dengan menjalin kerja sama antara Minamas Plantation dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) selama enam bulan.
Tujuan utama program pencegahan kebakaran berbasis desa untuk melindungi dan melestarikan lingkungan, khususnya di desa-desa yang berdekatawilayah operasional dan di sekitar konsensi perusahaan.
"Pencegahan kebakaran lahan berbasis desa ini adalah perannyata perusahaan dalam upaya penanggulangan bencana kebakaran lahan melalui peningkatan kapasitas swadaya masyrakat di sekitar perkebunan kelapa sawit perusahaan dalam pencegahan kebakaran melalui tata kelola lahan," katanya.
Pihaknya mengharapkan program kerjasama ini akan memberikan soluisi jangka panjang kepada seluruh pemangku kepentingan dengan memberikan solusi yang berkelanjutan terhadap penanganan isu bencana asap.
Wakil Bupati Burhannudin menambahkan, dalam upaya tindakan pencegahan kebakaran lahan dan hutan berbagai pihak harus bergandengan tangan terutama untuk kebakaran lahan dan hutan.
"Oleh karena itu kegiatan ini sangat penting dilaksanakan sebagai upaya menstimulasi warga masyarakat desa agar mengerti bahaya api sehingga dapat mengadopsi pembukaan lahan dan mengelola limbah hasil pertanian tanpa membakar," katanya.
Ia berharap, melalui kegiatan ini dapat merubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement