Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bareng Bekraf, Batik Batang Bakal Go International

Oleh: ,

Bareng Bekraf, Batik Batang Bakal Go International Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Batang -

Badan EKonomi Kreatif merampungkan workshop untuk pembentukan ekosistem desa kreatif dengan fokus batik di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Workshop atau pelatihan tersebut telah digelar selama 3 bulan, terhitung sejak bulan September lalu dan diikuti oleh 40 peserta, yaitu para perajin batik di Kabupaten Batang. Para peserta kebanyakan berasal dari desa-desa yang menjadi sentra batik.?

Pelatihan yang diberikan meliputi pembuatan desain batik klasik, kontemporer, desain fesyen dengan bahan dasar batik, hingga pewarnaan alami.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Selliane Halia Ishak mengungkapkan pelatihan yang digelar selama 3 bulan ini diharapkan mampu meningkatkan potensi ekonomi kreatif di Batang, yakni batik.?

?Dengan workshop ini, kami berharap agar semua bisa membuat batik dan fesyen dengan pola yang sesuai dengan perkembangan dan permintaan pasar, di samping juga untuk digunakan sendiri. Batik Batang harus muncul dengan identitasnya sendiri yang memang unik dan tidak ditemukan di daerah lain,? jelasnya.

Menurut Selliane, seiring dengan rampungnya workshop tersebut, perajin batik di Batang sudah waktunya untuk bisa menunjukkan identitasnya sendiri, yang selama ini ?tenggelam? oleh batik Pekalongan. Caranya adalah dengan mengoptimalkan kelompok perajin batik untuk mengerjakan proses pembatikan serta pembuatan baju yang menggunakan bahan dasar batik.

Bagaimanapun, batik Batang memiliki potensi untuk berkembang karena memiliki motif yang unik, yaitu Tiga Negeri dan Rifaiyah. Jika ditunjang oleh kemampuan desain fesyen, akan sangat terbuka bagi batik Batang untuk go international.

Tahap pertama, batik-batik yang dihasilkan selama workshop akan dibawa ke Jakarta untuk ditampilkan di sejumlah pameran.

Sementara itu, istri Bupati Batang, Budi Prasetyawati menyampaikan banyak terimakasih atas workshop dalam rangka pembentukan desa kreatif yang digagas Bekraf. Dengan pelatihan ini, para perajin memperoleh banyak ilmu untuk mengembangkan kemampuannya dalam desain batik dan fesyen.

?Setelah ini, kami akan menggandeng pihak-pihak lain agar batik Batang bisa lebih dikenal pasar. Kami merasa bahwa sekarang masyarakat mulai mengenal keberadaan batik Batang, sehingga pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para perajin,? kata Budi Prasetyawati.

Untuk memaksimalkan pelatihan, Bekraf juga menggandeng sejumlah pakar maupun desainer guna membimbing para perajin batik, yaitu pakar kain dari Institut Teknologi Bandung Ratna Panggabean, Peneliti Batik William Kwan, serta desainer Denny Khosuma.

Ratna Panggabean menilai, batik Batang memang berbeda dengan batik Pekalongan. Karena itu, perlu ada penguatan branding agar batik ini lebih dikenal secara luas. Salah satunya, kata Ratna, para pejabat negara disarankan untuk mengenakan batik dari daerah ini.

?Batik Batang memiliki kekuatan di desain. Kami sarankan agarpara pejabat daerah dan pejabat negara untuk mengenakan batik Batang,? jelasnya.?

Sementara itu Denny Khosuma menjelaskan dari pelatihan yang digelar ini, setidaknya muncul keinginan dari sejumlah perajin untuk mengembangkan desain batik dan fesyen. Dia juga menyarankan agar para perajin lebih berani menampilkan ide-idenya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: