PT Jasa Marga Tbk melalui anak usahanya, PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) menargetkan ruas tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km pada Lebaran 2017 dapat beroperasi secara fungsional tanpa tarif.
Dirut PT SNJ, David Wijayatno mengatakan "Ya. Targetnya seperti itu sehingga tol ini sudah mampu berkontribusi pada arus mudik dan balik Lebaran 2017 sekitar akhir Juni, " katanya kepada pers di sela "Site Visit" Proyek Tol Solo-Ngawi, di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (11/11/2016).
David menjelaskan, dari total panjang jalan tersebut, 20,9 km dibangun oleh pemerintah, sedangkan perseroan membangun 69,35 km dan direncanakan selesai selama 22 bulan atau Juli 2017.
"Target operasi menyeluruh pada Oktober 2017," katanya.
David menyebut, proses konstruksi ruas tersebut terbagi dua paket yakni paket 1 Karanganyar-Mantingan 35,15 km dan paket 2 Mantingan-Ngawi 34,20 km.
"Progres keduanya untuk fisik sekitar 44 persen yang terbagi 56 persen paket 1 dan 34 persen paket 2. Sedangkan untuk bagian pemerintah sudah 90 persen," katanya.
Sedangkan untuk pembebasan lahan, sebagian besar sudah tuntas dengan capaian 98 persen untuk bagian pemerintah dan 92 persen pada kedua paket. David juga menyebutkan, kendala teknis untuk proses konstruksi ruas tersebut secara umum tidak ada karena kontur jalan tol ini datar dan tidak lewati perbukitan.
"Kendala signifikan hanya pada proses pembebasan lahan tersisa yakni klasifikasi tanah wakaf yang koordinasinya hingga ke Kementerian Agama dan perlu waktu 1-2 tahun, tanah kas desa hingga lahan instansi pemerintah lainnya," katanya.
Namun, David optimistis permasalahan tersebut bisa diselesaikan karena dukungan pihak terkait untuk proses penyelesaian salah satu proyek strategis infrastruktur nasional ini secara prinsip tak ada masalah.
Siap Konsinyasi Khusus terkait dengan lahan yang belum bebas milik masyarakat karena terkait belum adanya titik temu harga meski sudah hasil dari lembaga penilai independen, David akan melakukan upaya hukum.
"Upaya hukum sesuai UU 2/2012 adalah konsinyasi atau menitipkan nilai harga di pengadilan untuk mendapatkan putusan pengadilan apakah harga itu sesuai atau tidak, " katanya.
Dia menyebutkan, pekan depan akan konsinyasi di Pengadilan Negeri Ngawi untuk 35 bidang lahan seluas 4,1 ha dengan nilai sekitar Rp18 miliar.
"Tiga puluh hari sejak didaftarkan ke PN Ngawi baru akan ada keputusan. Hasil ketok palu hakim mengikat kedua pihak dan sambil menunggu keputusan sela hakim, kami bersiap eksekusi lahannya, " katanya.
Proyek tol senilai Rp4 triliun tersebut, merupakan bagian dari Proyek Jalan Tol Solo-Kertosono sepanjang 178 km yang terdiri ruas Solo-Ngawi 90,25 km dan ruas Ngawi-Kertosono 88,35 km.
Jalan Tol Solo-Kertosono merupakan bagian dari target penyelesaian Jalan Tol Trans Jawa pada 2018 sehingga pada 2019 sudah bisa dioperasikan. Proyek ruas tol Solo-Ngawi dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender PT Waskita Toll Road sejak September 2015.
PT SNJ sendiri, sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga Tbk 60 persen dan PT Waskita Toll Road 40 persen serta satu lembar saham oleh PT Ferino Putra.(Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement