Bio Farma dipercaya menjadi tuan rumah program workshop produksi vaksin bagi negara? Islam di Bandung pada 15-18 November.
Workshop ini akan diikuti oleh? peserta dari negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang telah memiliki industri vaksin serta negara yang sedang mempersiapkan diri untuk membuat vaksin di negaranya.
Saat ini lebih dari 10 negara sudah menyatakan hadir yaitu Pakistan, Turki, Tunisia, Malaysia, Iran, Saudi Arabia, Maroko, Senegal, Mesir, Bangladesh, serta tiga lembaga dunia yaitu Badan Kesehatan dunia (WHO), Dana PBB untuk Pengembangan Anak-anak (UNICEF) dan Islamic Development Bank (IDB).
Corporate Secretary Bio Farma M. Rahman Rustan mengatakan Indonesia mendapatkan kesempatan istimewa menjadi tuan rumah ini merujuk pada hasil rapat pertemuan OKI, Konjen RI di Jeddah dan Bio Farma pada tanggal 1 September 2016 lalu.
?Bio Farma telah mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mensukseskan program? ini,?kata Rahman kepada wartawan di Bandung, Jumat (11/11/2016)
Rahman menambahkan untuk menyukseskan acara itu perusahaan juga bersinergi dengan berbagai pihak.
Sebagai narasumber acara pelatihan akan dihadirkan perwakilan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Ditjen P2P Kemenkes dan? Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Selain itu, dari The Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), World Health Organization (WHO) Jakarta dan Bio Farma, serta sharing session dari produsen vaksin Negara Senegal.
Dalam workshop ini diundang tiga orang perwakilan anggota OKI antara lain Arab Saudi, Mesir, Tunisia, Senegal dan Iran.
Juga diundang perwakilan dari 57 negara anggota OKI, masing masing 3 orang, ini mewakili atau yang berwenang di National Regulatory Affair (NRA), Quality Assurance (QA) Produksi atau Quality Control (QC). Mereka diundang agar memiliki pemahaman industri vaksin seperti di Indonesia.
?Workshop on Vaccine Management ini juga akan mendiskusikan tentang bagaimana memproduksi vaksin yang aman dan berkualitas," ujarnya.
Rahman menjelaskan sejumlah sesi akan dibahas terkait isu kemandirian. Selain itu, pada akhir acara akan dilakukan field visit ke fasilitas produksi Bio Farma serta field trip untuk memperkenalkan potensi Indonesia dengan keanekaragaman hayati yang aspek budaya serta pariwisata.
Sinergi dengan Negara Islam? bidang pengelolaan dan Produksi Vaksin ini, lanjutnya sejalan dengan program Nawacita nomor enam yaitu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar Internasional.
"Industri vaksin Indonesia bisa dipasarkan secara masif di dunia sekaligus mendorong kemajuan negara-negara Islam," ujarnya.
Menurutnya workshop? ini diharapkan menghasilkan pemikiran-pemikiran dalam mentransformasikan? dan kemandirian negara Islam dalam memproduksi vaksin,? katanya.
Indonesia perlu mensosialisasi keberhasilan dan berbagi dengan negara khususnya Asia dan juga? negara Islam untuk mendorong kepercayaan negara Islam.
? Indonesia melalui Bio Farma diberikan tanggung jawab? sebagai center of excellence bidang vaksin,? katanya.
Sebelumnya, Bio Farma terpilih menjadi tempat workshop melalui proses yang panjang, selain tentunya? karena perusahaan ini memiliki kompetensi dan pengalaman dalam memproduksi vaksin selama lebih dari 126 tahun dan produknya sudah diakui Badan Kesehatan Dunia (WHO).?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement