Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Palembang Alihkan Simpan Uang ke Emas

Warta Ekonomi -

WE.CO.ID - Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, memanfaatkan momentum anjloknya harga emas dengan mengalihkan simpanan uang dalam bentuk perhiasan emas 24 karat dan kepingan logam mulia atau emas murni karena harganya relatif murah.

Sejumah warga di Palembang, Senin (17/6/2013), mengatakan bahwa mereka yang memiliki simpanan uang sementara ini mengalihkannya dalam bentuk emas karena memprediksi harganya beberapa bulan ke depan akan naik.

Selain bisa dijadikan sebagai salah satu barang investasi yang menjanjikan keuntungan, emas yang berbentuk perhiasan, seperti cincin, kalung, dan gelang bisa digunakan untuk mempercantik diri dan bergaya pada Idulfitri, Agustus mendatang, kata Renita, warga setempat.

Ketika harga emas yang relatif murah sekarang ini, dia berupaya menambah koleksi perhiasan emas 24 karat karena dalam kondisi perekonomian kurang stabil sekarang ini lebih baik menyimpang emas daripada menyimpang uang.

Emas merupakan barang yang tidak terkena inflasi, dalam kondisi perekonomian bagaimanapun nilai emas tetap stabil, bahkan jika disimpan dalam kurun waktu yang lama harganya bisa mengalami kenaikan hingga dua kali lipat, ujar Renita.

Menurut warga lainnya, Bertha, mengatakan bahwa harga emas yang sekarang ini mengalami penurunan yang relatif cukup tajam, murah, dan cukup menjanjikan keuntungan besar jika dijadikan sebagai barang investasi.

"Harga emas akhir-akhir ini relatif murah, emas berbentuk perhiasan cincin, kalung, dan gelang ukuran satu suku setara 6,7 gram sekitar Rp2.800.000 (belum ditambah upah pembuatan), sedangkan logam mulia bentuk kepingan 10 gram dijual dengan harga Rp473.000 hingga Rp478.000 per gramnya," ujarnya.

Harga emas tersebut pada kondisi normal untuk perhiasan emas 24 karat paling rendah dijual pedagang Rp3,1 juta per suku, sedangkan logam mulia paling rendah di pasaran Rp505.000/gram.

Momentum ini sangat tepat untuk melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak karena ketika harganya naik bisa dijual kembali dengan cepat, kata Bertha.

Sementara itu, pedagang emas Ricky mengatakan bahwa harga perhiasan emas 24 karat dan logam mulia mengalami penurunan drastis karena harga emas dunia cenderung merosot akibat kondisi ekonomi dunia hingga kini masih belum stabil.

Sejak beberapa bulan terakhir hingga kini harga emas mengalami penurunan drastis, yakni emas 24 karat pada posisi Rp2.800.000/suku dari kondisi sebelumnya paling rendah Rp3,1 juta/suku (belum termasuk upah atau ongkos pembuatannya).

Harga logam mulia sekarang ini pada posisi Rp475.000/gram atau lebih rendah daripada harga beberapa bulan sebelumnya yang mencapai Rp505.000/gram.

"Dalam situasi ekonomi dunia sekarang ini, harga emas sulit diprediksi sewaktu-waktu bergerak naik dan sebaliknya bisa turun drastis," ujar pedagang emas itu.

Sementara itu, Kepala Humas PT Pegadaian Wilayah III Asmar mengatakan bahwa di wilayah kerjanya Sumatera Bagian Selatan, meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, pembelian emas murni atau logam mulia relatif cukup tinggi dalam kondisi harga emas cenderung merosot beberapa bulan terakhir ini.

"Selama Januari hingga Mei 2013, masyarakat yang tersebar di lima provinsi tersebut telah membeli 107 kilogram logam mulia dengan cara tunai maupun kredit di sejumlah kantor pelayanan dan Galeri 24 Pegadaian," katanya.

Berdasarkan data tersebut, masyarakat yang melakukan pembelian logam mulia di seluruh kantor cabang Pegadaian wilayah Sumbagsel dihitung secara rata-rata mencapai 21 kg/bulan.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah pembelian logam mulia itu mengalami peningkatan yang relatif cukup tinggi karena pada tahun 2012 terjadi transaksi penjualan rata-rata hanya 13 kg/bulan, katanya. (Ant)

([email protected])

Foto: Ist.


Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: