Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, BNI Targetkan Kredit Usaha Kecil Tumbuh 25 Persen

2017, BNI Targetkan Kredit Usaha Kecil Tumbuh 25 Persen Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk menargetkan penyaluran kredit usaha kecil dan mikro dapat tumbuh 25 persen pada 2017, salah satunya karena didorong inovasi penyaluran kredit melalui digital (online).

Pimpinan Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Anton Siregar dalam paparan media di Jakarta, Senin (14/11/2016), mengatakan portofolio kredit usaha kecil BNI dapat mencapai Rp51-52 triliun di akhir 2016 ini.

"Kita harapkan bisa lebih tinggi lagi tahun depan, bisa tumbuh 25 persen," kata dia.

Anton meyakini dapat mencapai atau melebihi target, salah satunya dengan produk Kredit Digital atau pengajuan kredit kepada BNI melalui www.eform.bni.co.id (e-form) atau aplikasi Electronic-Loan (E-Loan) mobile.

Menurut dia, dengan kredit digital, perseroan dapat menikmati penurunan beban biaya operasional, dan pertambahan jumlah nasabah yang signifikan.

Sejak diluncurkan pada April 2016, kata Anton, perseroan sudah menerima 10.671 aplikasi pengajuan kredit digital. Rinciannya, melalui "E-Loan", terdapat pengajuan 9.694 aplikasi dengan yang diterima 8.683 aplikasi.

Adapun melalui "e-form" sebanyak 982 aplikasi. Dari dua program tersebut, BNI sudah menyalurkan kredit digital sebesar Rp4,381 triliun. Anton memperkirakan hingga akhir tahun nilai penyaluran kredit digital dapat bertambah menjadi Rp5,3 triliun - Rp5,4 triliun.

Kredit digital yang ditawarkan BNI ini (BNI Kredit Digital) yakni untuk KUR mikro dengan plafon Rp25 juta dan BNI wirausaha dengan (BWU) dengan plafon Rp1 miliar.

Anton menjelaskan pihaknya juga menjaga kualitas kredit digital ini dengan lebih memprioritaskan penyalurannya ke sektor produktif. Rata-rata bunga yang diberikan ke nasabah melalui kredit digital ini juga sama dengan kredit konvensional yakni satu digit di 9,95 persen.

"Sedangkan sektornya, kami ingin fokus ke pertanian terlebih dahulu. Baru setelah itu, sektor perikanan, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: