Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semen Indonesia Berencana Akuisisi Pabrik Semen di Bangladesh

Semen Indonesia Berencana Akuisisi Pabrik Semen di Bangladesh Kredit Foto: Semen Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) hingga saat ini masih gencar untuk memperluas cakupan bisnisnya. Salah satu langkah yang diambil perseroan untuk memperbesar pasar yakni dengan mengakuisisi pabrik pengantongan dan penggilinhan semen yang berada di Bangladesh.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Agung Wiharto mengatakan perseroan sudah melakukan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan lokal.

"Bangladesh sudah MoU. Nanti, dengan membeli pabrik pengantongan dan penggilingan semen. Sekarang sedang proses," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Lebih lanjut Ia mengungkapkan proses yang sedang akan dilakukan perseroan yakni menggelar due diligence. "Ini baru mou, bisa jadi bisa tidak. Due diligence dilakukan secepatnya," terang Agung.

Perusahaan yang merupakan Badan Usaha Milik (BUMN) ini menyebutkan bahwa kapasitas pabrik pengantongan dan penggilingan tersebut mencapai 2 juta ton per tahun.

"Kapasitasnya 2 jutaan masing-masing baik penantingan dan penggilingan 1 juta ton kapasitasnya. Ini bukan integrated cement loh yah, tapi penggilingan dan packing. Karena disana tidak ada pabrik semen, kan tidak ada kapur," jelasnya.

Nantinya, dana untuk mengakuisisi pabrik tersebut akan dianggarkan dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan di tahun 2017. Dimana, pada tahun depan perseroan menganggarkan dana capex berkisar antara Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun.

"Ini (dananya) sudah masuk capex Rp 6-7 triliun. Tapi kita belum tahu berapa yang akan dianggarkan. Kan masih due diligence. Dilihat dulu cocok apa tidak," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: