Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Iriana Ekasari menjelaskan bahwa di era persaingan global, industri hilir dan hulu teh Indonesia harus mengubah model usahanya. Hal ini karena persaingan global membuka persaingan ke lebih banyak pesaing, sedangkan kapasitas retailer dan konsumsi pertumbuhannya lebih lambat.
Tiga faktor yang menyebabkan persaingan tersebut dijelaskan Iriana adalah pemain-pemain baru akan lebih banyak dan lebih cepat bermunculan seiring dengan makin rendahnya entry dan exit barrier masuk ke suatu pasar dari sisi manufacturing dan distribusi.
Tumbuhnya produk substitusi teh serta tata niaga komoditas teh dan CPG teh yang telah berubah menjadi lebih kompleks? juga menjadi faktor penyebab persaingan global semakin membuka persaingan. Kecepatan perubahan ini menuntut pemain di sektor hilir harus lebih cepat berinovasi sekaligus meningkatkan akurasi keberhasilan launch dan relaunch produk.
Pemain industri hilir di Indonesia harus berkonsolidasi dalam persaingan, menghilangkan mata rantai ekonomi biaya tinggi sehingga menghasilkan efisiensi industri yang nilai tambahnya bisa dinikmati bersama.
KPBN yang selama ini melayani enam induk PTPN penghasil komoditas teh, akan segera membuka diri dengan mengajak seluruh komoditas teh memakai platform marketplace KPBN untuk menjangkau pasar lebih luas. Dengan demikian, biaya pemasaran produsen komoditas akan lebih efisien.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Leli Nurhidayah
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement