Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Takut Kehilangan Pasar AS, Meksiko dan Kanada Gencar Tawarkan Dialog Terkait NAFTA

Takut Kehilangan Pasar AS, Meksiko dan Kanada Gencar Tawarkan Dialog Terkait NAFTA Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Meksiko bersedia untuk membahas perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara yang dikenal dengan sebutan NAFTA dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo mengatakan bahwa Meksiko akan mencoba untuk menjelaskan kepentingan strategis dalam kesepakatan antara ketiga negara kepada Trump yang sempat menyatakan menolak untuk melanjutkan perjanjian. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga menyatakan siap membuka pembicaraan.

NAFTA mulai diberlakukan pada 1994 oleh tiga negara yang meliputi Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga, komunikasi, kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan, paspor, serta visa kegiatan sosial dan kegiatan kesehatan.

Sementara Trump menyebutkan kesepakatan NAFTA merupakan perjanjian dagang terburuk AS yang pernah ditandatangani. Kuatnya sentimen proteksionis yang dilontarkan Trump selama masa kampanye telah membuatnya mampu memenangkan dukungan di daerah-daerah. Republik berjanji untuk mengembalikan peluang ketenagakerjaan yang tertekan globalisasi.

Sementara itu, Meksiko dan Kanada diyakini takut kehilangan akses ke pasar AS, sehingga membuat mereka semakin gencar menawarkan dialog. Mereka menekankan bahwa hanya akan berdialog, bukan melakukan negosiasi.

Setelah kemenangan tak terduga Donald Trump, peso Meksiko sempat terpukul ke level terendah dan kemudian jatuh lagi setelah pulih sedikit.

"Kami siap untuk berbicara tentang pentingnya NAFTA bagi semua wilayah. Di sini kita tidak berbicara tentang melakukan negosiasi ulang, kita hanya berbicara tentang dialog," kata Guajardo, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Claudia Ruiz mengatakan bahwa Meksiko bersedia untuk memodernisasi Nafta sesuai dengan pemerintahan Trump dan Kanada, namun tetap mengesampingkan negosiasi ulang. NAFTA adalah perjanjian perdagangan bebas untuk wilayah Amerika Utara yang mulai berlaku antara AS, Kanada dan Meksiko pada tahun 1994 ketika Bill Clinton saat itu menjadi Presiden AS.

Perjanjian tersebut menciptakan salah satu zona perdagangan bebas terbesar di dunia dengan mengurangi atau menghilangkan bea tarif untuk mayoritas produk. Faktanya perjanjian tersebut dimaksudkan untuk memberikan keuntungan kepada pengusaha kecil dengan cara menurunkan biaya serta mengurangi birokrasi untuk memfasilitasi ekspor dan impor.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: