Rapat pleno DPP Partai Golkar memutuskan untuk mencopot Ade Komaruddin (Akom) sebagai Ketua DPR dan mengembalikan kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov). Menanggapi hal itu, Akom mengaku, hingga saat ini belum menerima surat resmi dari DPP Partai Golkar. Setelah menerima surat resmi, Akom akan berkonsultasi kepada para politikus senior Golkar dan kemudian melakukan solat Istikharah.
"Jadi yang saya lihat nanti resminya kaya gimana, nanti saya pelajari dengan baik untuk nanti saya konsultasikan kepada senior saya, keluarga saya, kemudian solat istikhoroh," kata Akom, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Untuk itu, Akom enggan menanggapi lebih jauh terkait pencopotannya sebagai pimpinan DPR. Menurutnya, setelah menerima surat secara resmi, baru akan menentukan sikap.
"Saya belum lihat suratnya. Kita tunggu, teman-teman sabar. Kita akan pelajari dengan baik," tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan dikembalikannya posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto. Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.
"Sudah bulat. Tinggal tunggu waktu melihat perkembangan politik ke depan," ujar Nurdin, saat dihubungi, Senin (21/11/2016).
Sementara itu, Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, selanjutnya DPP juga akan berkomunikasi dengan internal partai seperti Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan. Ia menegaskan, wacana pengembalian kursi Ketua DPR bukan karena performa Ade, melainkan untuk mengembalikan wibawa partai.
"Enggak ada salah apa-apa. Ini soal etika dan wibawa partai. Tapi yang penting, ada kesepakatan mengembalikan posisi seperti semula," kata Yorrys.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil
Advertisement