Warta Ekonomi, Jakarta -
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berencana untuk menggenjot pendapatan dari bisnis Garuda Indonesia Cargo. Direktur Cargo PT Garuda Indonesia, Sigit Muhartono mengatakan perseroan menargetkan pendapatan dari bisnis Cargo akan mencapai US$ 334 juta sekitar 7 persen dari pendapatan Garuda Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 3,1 milar pada tahun 2017 mendatang. Angka tersebut naik 47 pesen jika dibandingkan dengan estimasi pendapatan perseroan di akhir tahun ini yang diperkirakan sebesar US$ 227 juta.?
"Tahun 2015, income US$ 202 juta. Garuda revenue US$ 3 miliar, jadi hanya 6 persen kontribusinya. Di tahun ini kita targetkan US$ 227 juta, sampai Oktober sudah US$ 190 juta, sebulan kita bisa bukukan USS$ 23-24 juta," ujarnya, saat ditemui tim Warta Ekonomi, di kantornya, Tanggerang, Kamis (24/11/2016).?
Sigit mengungkapkan, untuk mencapai targetnya tersebut pihaknya akan memanfaatkan cargo load factor (CLF) yang saat ini baru sebesar 46 persen. "CLF saat ini masih 46 persen saat ini, kita proyeksikan bisa sampai 50-51 persen. Jadi ruangnya masih besar," ucapnya.
Selain itu, Sigit menuturkan perseroan pada tahun depan perseroan menyebutnya tahun digialisasi. Rencananya, Garuda Indonesia Cargo akan menyediakan satu website yang akan dapat digunakan para pelanggan untuk menggunakan jasa yang ditawarkan perseroan. "Tahun 2017 kita akan masuk ke e-commerce makanya kita bilang itu tahun digitalisasi.? Jadi nanti kalau ada yang mau kirim paket tinggal buka website kemudian minta dijemput dimana, lalu mereka bayar, setelah itu kita kirimkan. sehingga kita yang jemput barang, pelanggan tak perlu lagi datang ke gerai," jelasnya.?
Namun begitu, saat ini perseroan masih menggodok rencana tersebut. Tetapi, ditargetkan pada tahun 2017 sudah bisa berjalan.?
Sekedar informasi, Direktorat Cargo Garuda Indonesia yang baru dibentuk pada April 2016 ini, hingga kuartal III 2016 telah mengangkut sebanyak 295.217 ton cargo, mengalami peningkatan 14,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 257.304 ton.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement