Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Golkar Sudah Layangkan Surat Pergantian Akom ke Pimpinan DPR

Golkar Sudah Layangkan Surat Pergantian Akom ke Pimpinan DPR Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

DPP Partai Golkar bergerak cepat untuk segera mengganti posisi Ketua DPR dari Ade?Komarudin (Akom) ke Setya Novanto. Menurut Wakil Ketua DPR Agus Hermanto?menerangkan bahwa saat ini pimpinan DPR telah menerima surat pergantian tersebut. Surat itu dikirim oleh DPP Partai Golkar dan Fraksi Golkar di DPR. Wakil Ketua DPR Agus Hermanto mengatakan, kedua surat tersebut memiliki poin yang sama, yakni soal rotasi Ketua DPR.

"Ada dua surat dari DPP dan Fraksi Golkar, poin?nya itu mengantikan Pak Ade dengan Pak Setya Novanto," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/11/2016).

Adapun alasan pergantian Ketua DPR oleh Golkar, kata Agus, sebagai langkah untuk mengembalikan nama baik Novanto dalam kasus Papa Minta Saham. Sementara itu saat dimintai keterangan perihal posisi apa yang akan ditempati Akom usai dicopot sebagai Ketua DPR, Agus menjawab tidak mengetahuinya.

"Kalau enggak salah itu alasanya pengembalian nama baik, sudah dilaksanakan itu pengadilan MK. Posisi Pak Ade nggak disebut, nggak ada keterangan yang lebih lanjut," pungkas politisi Partai Demokrat itu.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan dikembalikannya posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto. Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.

"Sudah bulat. Tinggal tunggu waktu melihat perkembangan politik ke depan," ujar Nurdin, saat dihubungi, Senin (21/11/2016).

Sementara itu, Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, selanjutnya DPP juga akan berkomunikasi dengan internal partai seperti Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan. Ia menegaskan, wacana pengembalian kursi Ketua DPR bukan karena performa Ade, melainkan untuk mengembalikan wibawa partai.

"Enggak ada salah apa-apa. Ini soal etika dan wibawa partai. Tapi yang penting, ada kesepakatan mengembalikan posisi seperti semula," kata Yorrys

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: