Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Menguat Didorong Komentar Pejabat Fed dan Referendum Italia

Wall Street Menguat Didorong Komentar Pejabat Fed dan Referendum Italia Kredit Foto: Reuters/Brendan McDermid
Warta Ekonomi, New York -

Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Senin (Selasa pagi WIB, 6/12/2016), dengan Dow Jones Industrial Average memperbarui rekor penutupannya, karena investor mempertimbangkan komentar pejabat Fed dan referendum penting di Italia.

Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 45,82 poin atau 0,24 persen menjadi ditutup pada 19.216,24 poin. Indeks S&P 500 berakhir 12,76 poin atau 0,58 persen lebih tinggi menjadi 2.204,71 poin, dan indeks komposit Nasdaq melonjak 53,24 poin atau 1,01 persen menjadi 5.308,89 poin.

Presiden Federal Reserve New York, William Dudley, mengatakan pada Senin bahwa ia mendukung langkah-langkah menaikkan suku bunga secara bertahap, jika perekonomian AS tetap berada di lintasan saat ini, menurut CNBC.

Total pekerjaan non pertanian naik 178.000 pada November, dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,6 persen, tingkat terendah dalam sembilan tahun.

Para analis mengatakan data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan mungkin memperkuat alasan untuk menaikkan suku bunga akhir bulan ini.

Menurut alat FedWatch CME Group, Senin, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada Desember mencapai 94,9 persen.

Investor juga terus mengamati tentang referendum di Italia pada Minggu (4/12). Menurut media lokal, pimilihan "Tidak" berada di 59 persen dan "Ya" pada 41 persen.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi pada Senin mengumumkan pengunduran dirinya setelah kekalahan dalam referendum. Analis percaya bahwa kekalahan Renzi ini merupakan pukulan bagi Uni Eropa yang sudah berjuang untuk mengatasi sejumlah krisis termasuk masalah utang Yunani dan Brexit.

Pada berita ekonomi lainnya, Indeks Non-Manufaktur, yang mengukur aktivitas di sektor jasa AS, tercatat 57,2 persen pada November, 2,4 persentase poin lebih tinggi dari angka Oktober dan mengalahkan konsensus pasar, Institute for Supply Management (ISM) mengatakan dalam survei bulanannya pada Senin. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: