Pelaku Usaha di Bali Diminta Optimalkan Teknologi Digital

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mendorong pelaku usaha di daerah setempat untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital e-commerce pada tahun depan karena potensi pemasaran yang berpeluang signifikan melalui aplikasi tersebut.

Kepala Perwakilan BI Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Senin (12/12/2016), mengatakan bahwa perkembangan teknologi digital yang pesat, seperti e-commerce, mendukung kegiatan sharing economy dan digital economy.

Menurut dia, masih terdapat peluang pemanfaatan teknologi guna peningkatan nilai tambah produk industri dan mendorong produktivitas.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali Anak Agung Alit Wiraputra mengatakan bahwa e-coomerce dapat memberikan dampak yang besar bagi pelaku usaha, khususnya pelaku usaha pemula atau start up business.

"E-commerce itu suatu produk yang seharusnya diterima dengan baik di Indonesia. Saya harapkan e-coomerce menjadi trademark (merek dagang) juga karena dalam bisnis itu memberikan manfaat besar," katanya.

Teknologi digital itu, lanjut dia, bisa masuk ke semua jenis usaha mulai dari bisnis ritel hingga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meski demikian, dia mengakui utilitas e-commerce itu masih rendah di Bali atau perkiraanya di bawah 20 persen.

Presiden RI Joko Widodo pada tanggal 10 November 2016 telah meluncurkan paket kebijakan ke-14 terkait dengan peta jalan e-commerce. Kebijakan yang lebih fokus pada ekonomi digital itu diharapkan mendorong perluasan dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat lebih efisien dan terkoneksi secara global. (Ant)