Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Perbankan di Sumut Masih Lambat

Kinerja Perbankan di Sumut Masih Lambat Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Medan -
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara, Difi A. Johansyah mengatakan,?kinerja perbankan masih alami perlambatan dan belum menjadi pendorong tren perbaikan ekonomi Sumatera Utara. Perlambatan yang diindikasikan oleh indikator utama yaitu asset, dana pihak ketiga (DPK) dan kredit.
Pada triwulan laporan, aset dan DPK mengalami perlambatan yang signifikan dibanding triwulan sebelumnya, sementara kredit masih tumbuh cukup baik. Aset perbankan tumbuh melambat dari 7,1% (yoy) pada triwulan II 2016 menjadi 3,3% (yoy).
Perlambatan ini kata dia, sejalan dengan perlambatan DPK maupun kredit. DPK perbankan di Sumatera Utara mengalami perlambatan menjadi 3,2% (yoy) dari 6,2% (yoy) triwulan sebelumnya. Sama seperti aset, perlambatan DPK juga disebabkan oleh rendahnya pertumbuhan DPK perbankan konvensional (hanya tumbuh 2,4%, yoy).
Begitupun, DPK hingga triwulan III 2016 tumbuh 7,8% (ytd), lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan DPK tahun 2016 akan lebih baik dari tahun sebelumnya.
?Dilihat dari komponennya, perlambatan DPK terutama terjadi karena terkontraksinya giro yang diperkirakan terkait dengan realisasi pembiayaan proyek menjelang akhir tahun,?kata Difi.
Difi merinci, giro terkontraksi dari 0,6% (yoy) menjadi -2,7% (yoy). Sementara itu, tabungan dan deposito masih tumbuh melambat dibanding triwulan sebelumnya. Tabungan melambat dari 13,4% (yoy) menjadi 11,7% (yoy) dan deposito melambat dari 5,7% (yoy) menjadi 2,5% (yoy). Perlambatan DPK ini diperkirakan dipengaruhi oleh penurunan suku bunga.?
Dikatakannya, pertumbuhan kredit perbankan Provinsi Sumatera Utara pada triwulan III 2016 melambat dari 7,8% (yoy) pada triwulan lalu menjadi 7,5% (yoy). Perlambatan pertumbuhan kredit khususnya dikontribusikan oleh kredit modal kerja yang melambat dari 2,2% (yoy) menjadi 0,5% (yoy).
Sementara, kredit konsumsi relatif stabil, masih terkontraksi sebesar -4,3% (yoy). Sementara kredit investasi meningkat, dari 32,6% (yoy) menjadi 35,6% (yoy). Berdasarkan kategori, perlambatan kredit terjadi pada ketiga kategori utama ekonomi Sumatera Utara yaitu kategori pertanian, kategori industri pengolahan dan kategori perdagangan besar dan eceran (PBE).
"Sementara, kredit konstruksi menunjukkan perbaikan seiring dengan optimisme pelaku usaha akan realisasi infrastruktur strategis pada periode mendatang. Hal ini juga sejalan dengan relaksasi ketentuan LTV khususnya yang terkait dengan kredit pemilikan rumah/properti,"pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Rahmat Patutie

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: