Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Tugaskan Pertamina Bangun Kilang Minyak Bontang

Pemerintah Tugaskan Pertamina Bangun Kilang Minyak Bontang Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menugaskan PT Pertamina (Persero) membangun kilang pengolahan minyak mentah dengan kapasitas 300.000 barel per hari di Bontang, Kalimantan Timur.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro di Jakarta, Jumat (16/12/2016) mengatakan, penugasan tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 7935 K/10/MEM/2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dalam Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Minyak di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

"Kami optimistis menyelesaikan kilang minyak di Bontang ini lebih cepat, karena kami tidak memulai proyek dari nol. Dari skala 10, kami sudah ada di titik 5 atau 6," katanya.

Menurut dia, dengan penugasan tersebut, pemilihan mitra pembangunan kilang minyak dapat dipercepat menjadi akhir 2017.

Pertamina juga segera mempersiapkan "bankable feasibility study" (BFS) yang ditargetkan selesai pada 2017.

"Apabila BFS selesai, Pertamina berharap awal 2018 penyiapan lahan sudah bisa dimulai, sehingga pekerjaan fisik kilang bisa dimulai tepat waktu pada akhir 2019 dan selesai pertengahan 2023," ujar Wianda.

Kepmen ESDM juga menetapkan produksi kilang minyak di Bontang berupa bensin minimal 60.000 barel per hari dan solar minimal 124.000 barel per hari dengan standar setidaknya Euro IV.

Selain itu, Pertamina mendapat mandat mengintegrasikan kilang tersebut dengan petrokimia, dapat bekerja sama dengan badan usaha lain, dan produksi kilang diprioritaskan memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Sebelumnya, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengatakan kilang minyak di Bontang akan berdampingan dengan fasilitas kilang LNG yang dioperasikan PT Badak NGL.

Di lokasi tersebut, telah tersedia lahan yang akan menjadi lokasi kilang minyak. Selain itu, beberapa infrastruktur pendukung operasi kilang LNG, seperti 21 unit boiler kualitas tinggi, pembangkit listrik, tangki penyimpanan, dan fasilitas umum lainnya dapat digunakan untuk mendukung pengoperasian kilang minyak nantinya.

"Kami tidak perlu lagi melakukan pengadaan lahan dan itu dapat menghemat waktu. Beberapa fasilitas berkelas dunia yang sekarang digunakan untuk kilang LNG juga dapat mendukung proyek kilang minyak, sehingga tidak perlu dimulai dari nol," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: